"Media-media Israel kebanyakan menuliskan informasi-informasi dari tentara dalam pemberitaannya, juga soal insiden Ahed itu," tambahnya.
Lisa mengungkapkan, tentara Israel seringkali tertangkap basah melakukan kekerasan terhadap warga Palestina di banyak tempat.
Para jurnalis, kata dia, bukannya tak pernah melihat atau mengetahui kekerasan serdadu Israel Defence Force (IDF) terhadap warga sipil Palestina.
"Meskipun IDF telah tertangkap basah dalam kejadian yang tak terhitung jumlahnya, para jurnalis media mainstream terus menuliskan berita berdasarkan informasi dari militer. Mereka tak pernah mengkritisi validitas informasi tersebut," ungkapnya.
Baca Juga: Israel: Serangan Roket dari Gaza Didalangi Iran
Lisa menceritakan pengalamannya beberapa bulan terakhir meliput aksi-aksi warga nabi Saleh, yang menentang pencurian tanah dan air mereka oleh Israel.
Ia menuturkan, tak pernah sekali pun melihat adanya wartawan Israel yang lain di tengah-tengah demonstrasi warga tersebut.
"Namun, dalam perjalanan pulangku, aku mendengar presenter radio memberitakan terjadi 'kerusuhan' di Nabi Saleh dan mengatakan 'pasukan kita' sudah bisa mengendalikan massa serta situasi di sana," kritiknya.
Saksi Brutalitas Israel
Lisa mengisahkan, warga Nabi Saleh selalu menggelar aksi protes setiap hari Jumat. Aksi-aksi itu sudah digelar sejak beberapa dekade lalu.
Baca Juga: Umumkan Tanggal Sidak, Sandiaga Ditertawakan Warganet
Sebagai respons atas aksi itu, Israel setiap minggu juga mengerahkan pasukan tambahan ke daerah tersebut untuk menghadapi demonstrasi massa.