Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui kecewa terhadap Kepala Dinas Bina Marga DKI, Yusmada Faisal.
Pasalnya, Yusmada tidak bisa menyelesaikan pembangunan Jembatan Layang Pancoran, Jakarta Selatan sesuai target, yakni pada Minggu, 31 Desember 2017, hari ini.
"Saya kecewa ya, tapi ada hal yang di luar kontrol kita semua, yaitu cuaca," kata Sandiaga saat meninjau proyek yang menyebabkan kemacetan di daerah Pancoran tersebut pada Sabtu (30/12/2017).
Baca Juga: Jokowi Urung Datang, Pedagang Pasar Pingit Yogyakarta Kecewa
Sandiaga mengatakan, pembangunan pagar jembatan layang hingga kekinian belum dituntaskan, baik di sisi kiri maupun kanan. Hal lain yang belum terpasang adalah lampu penerangan jalan.
"Sebelah kiri-kanan, parapetnya (pagarnya) belum selesai dan tiang-tiang lampu penerangan juga belum terpasang. Ada bebarapa join, dari delapan join baru terpasang tiga, masih lima lagi, dan setiap join itu dibutuhkan dua hari, tapi bisa dikerjakan secara paralel," katanya.
Dengan kondisi pengerjaan yang belum tuntas hingga waktu yang ditargetkan, maka uji coba flayover itu harus diundur ke tanggal 15 Januari 2018.
Dia meminta pekerja dan Kadis Bina Marga DKI agar sebisa mungkin dapat menyelesaikannya dan bisa dipakai pada tanggal tersebut.
"Saya minta Pak Seno, tambah orang Pak, ini saya lihat kurang orangnya Pak, sudah mau finishing begini, kalau bisa ditambah, dipastikan. Kedua untuk pak Heru dan Pak Yus, pastikan 15 Januari itu sudah langsung bisa dipakai, jangan harus nunggu lagi," tukasnya.
Baca Juga: Mengapa Barat Memuji Malala Tapi Mengabaikan Ahed?
"Jadi kerjainnya bareng, nanti mundur lagi dua minggu, akhirnya kita dimaki orang lagi. Itu saja Pak, pesan saya," katanya.
Menanggapi permintaan Sandiaga, Yusmada Faisal mengatakan siap menjalankan perintahnya. Namun, dia belum bisa memastikan jalan itu bisa dipakai atau belum pada tanggal 15 Januari 2018. Sebab, sebelum dipakai harus lebih dulu diuji.
"Nanti coba koordinasi ya, koordinasikan dengan kementerian untuk melakukan pengujian, kalau memang ini masuk kriteria yang harus diuji. Nanti januari kita koordinasi apakah mungkin dia dengan kondisi masih kita kerjakan dia melakukan pengujian. Biasanya kan seperti yang dulu-dulu kita kan sudah selesai semua dulu kita, baru dia masuk," kata Yusmada.