Suara.com - Kelompok ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan di sebuah gereja Koptik di Kairo pada Jumat (30/12/2017), yang menewaskan 11 orang.
Pernyataan itu dimuat oleh kantor berita Amaq, milik kelompok militan itu, tanpa menyertakan bukti-bukti pendukung.
Dalam serangan, seorang pria bersenjata menembaki jemaat dan polisi Mesir yang bertugas di luar gereja itu sebelum pria tersebut dibekuk.
Sementara itu menurut laporan kantor berita China, Xinhua, setidaknya 10 orang tewas dalam baku tembak di luar sebuah gereja di Kairo selatan, Mesir, Jumat, lapor media pemerintah Mesir.
"Pasukan keamanan telah menggagalkan serangan di Gereja Mar Mina di distrik Helwan," menurut pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Mesir mengatakan 10 orang tewas, termasuk satu penyerang dan satu polisi --yang keduanya adalah Muslim, serta delapan anggota jemaat Koptik, yang satu di antaranya berprofesi sebagai polisi.
Kementerian itu menambahkan bahwa paling sedikit lima orang terluka, yang dua di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan satu penyerang lainnya kabur dari lokasi kejadian menggunakan sepeda motor namun kemudian berhasil ditangkap.
Petugas juga telah menjinakkan bom yang ditanam di dekat gereja itu.
Gambar-gambar di televisi memperlihatkan satu penyerang dengan mengenakan rompi amunisi tebal tergeletak di jalan.
Penyerang lainnya kemudian ditangkap dalam keadaan membawa satu bom, 150 peluru dan sepucuk senjata otomatis, kata kepala Direktorat Keamanan Kairo.
Dalam pernyataan, pengurus gereja yang diserang itu mengatakan delapan anggota jemaat Koptik terbunuh. Para korban terdiri dari lima pengunjung gereja, satu petugas keamanan gereja dan dua pemilik toko peralatan di dekat lokasi kejadian.
Sejumlah saksi mata mengatakan kepada Xinhua bahwa kedua milisi bertopeng itu dengan sepeda motor masuk ke jalan yang mengarah ke sisi barat gereja. Mereka kemudian turun dari motor dan mengincar pos keamanan di luar gereja.
Para saksi mata menambahkan bahwa adu tembak berlangsung selama 20 menit.
Serangan itu muncul menjelang perayaan Natal Ortodoks pekan depan.
Cabang kelompok ISIS di Mesir telah menewaskan puluhan warga Kristen melalui pengeboman dan penembakan selama satu tahun terakhir ini.
Para penganut Krisen Koptik Mesir, yang merupakan kelompok minoritas keagamaan terbesar di kawasan, berjumlah sekitar 10 persen dari total 93 juta penduduk negara itu. (Antara)