Suara.com - Konflik Israel dan Palestina kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendeklarasikan pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, 6 Desember 2017.
Sejak deklarasi tersebut, aksi protes menjalar di seluruh daerah Palestina. Tak jarang, aksi tersebut berujung bentrokan dengan militer Israel.
Perseteruan Israel-Palestina kian memanas, setelah seorang selebriti juru masak—lagi-lagi berasal dari AS—melontarkan pernyataan kontroversial.
Baca Juga: Unggah Foto Rizieq Berbaju Sinterklas, Ini Kata Ade Armando
Chef selebriti AS benama Rachael Ray melontarkan pernyataan bahwa sejumlah makanan pembuka buatannya sebagai kuliner khas Israel.
Padahal, sejumlah makanan yang disebutkannya itu adalah khas bangsa Palestina.
"Pesta perayaan hari raya-Israel nite, makanan pembuka terdiri dari daun anggur, hummus, saus bit, terong dan saus tomat kering, kemiri dan saus lada merah, dan tabouli," tulisnya di akun Twitter miliknya seperti dilansir pjmedia.com, Kamis (28/12/2017).
Pendiri sekaligus Presiden Arab American Institute (AAI) James Zogby menjadi satu dari sekian banyak pihak yang marah atas pernyataan Rachael Ray tersebut.
Ia mengatakan, seluruh makanan yang disebutkan Ray itu sebenarnya merupakan penganan khas bangsa Arab Palestina.
Baca Juga: Lawan "Celup", Jeprut Ajak Warganet Sebarkan Kebaikan
Sementara pesta perayaan yang disebut ay sebagai "Israel Nite" itu sebenarnya sangat "Levantine" atau jazirah bangsa Arab yang terdiri dari Lebanon, Palestina, Suriah, dan Yordania.