Anies Izinkan Jalan Ditutup Buat PKL, Kalau Ada Warga Sakit?

Jum'at, 29 Desember 2017 | 18:05 WIB
Anies Izinkan Jalan Ditutup Buat PKL, Kalau Ada Warga Sakit?
Pedagang kaki lima di Jalan Jati Baru, Tanah Abang [suara.com/Lili Handayani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian warga Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mendukung petisi berjudul “kembalikan fungsi jalan dan trotoar tanah abang,” yang diterbitkan situs Change.org.

Salah satu warga yang mendukung petisi bernama Andri (43), meskipun belum tanda tangan. Dia dirugikan penutupan Jalan Jati Baru yang sekarang diperuntukkan bagi 400 pedagang kaki lima.

“Bukan hanya saya saja, namun hampir semua warga yang memiliki kendaraan di sini merasa terganggu lantaran kendaraan kami tidak bisa keluar masuk. Gimana mau keluar orang jalan di depan tertutup semua dari pagi hingga jam delapan malam,” ujarnya kepada Suara.com, Jumat (29/12/2017).

Andri tidak dapat membayangkan kalau suatu hari nanti ada keadaan darurat di Jati Baru. Misalnya ada warga yang sakit, lalu harus cepat dibawa ke dokter. Sementara jalanan ditutup pedagang kaki lima. “Apa harus nunggu pedagang selesai dulu,” kata dia.

Selain itu, di daerah Jati Baru juga ada usaha ekspedisi barang. Mereka jadi bingung. Mobil untuk pengangkut barang kini tidak bisa ke luar dan masuk.

“Letak tokonya tersebut, kan ada di tengah-tengah area penutupan barang, agak jauh dari parkiran. Sehingga konsumen merasa kesulitan. Angkut barang, kan pasti banyak dan berat, sudah tentu sulit untuk dilakukan,” ujarnya.

Andri menekankan pentingnya pemerintah membuat kebijakan yang adil. Dia berharap kebijakan penutupan itu dikaji ulang.

Andri menawarkan solusi. Pertama, PKL dipindahkan ke lahan kosong yang masih terbuka di sekitar Tanah Abang.

Kedua, sebaiknya posisi jalan untuk PKL berdagang ditukar dengan jalur bus Transjakarta. Artinya, bila posisi PKL saat ini di sebelah kiri, lalu busway di kanan, maka ditukar saja posisinya. Jadi penataan tidak menutup jalan warga sehingga aktifitas berjalan lancar dan kembali seperti semula.

Menurut dia sekarang ini untuk pesan ojek online saja warga kesulitan karena harus jalan jauh dulu. Ia berharap agar pemerintah berpikir hingga ke sana, melihat sisi lain dari warga yang dirugikan.

Andri bukannya tidak mendukung kebijakan pemerintah dalam menata Tanah Abang. Penataan untuk sekarang ini memang bagus, lebih terlihat rapi. Kalau PKL dihilangkan juga kasihan, mereka juga mencari nafkah, mencari makan.

"Bahkan keluarga saya pun tidak sedikit yang berdagang. Namun, bila solusinya itu lebih baik, tidak ada yang merasa dirugikan dalam masalah kenapa tidak dilakukan," katanya. (Lili Handayani)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI