Hong Kong Tolak Abdul Somad, Ketum PAN: Negara Mesti Hadir

Jum'at, 29 Desember 2017 | 15:56 WIB
Hong Kong Tolak Abdul Somad, Ketum PAN: Negara  Mesti Hadir
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan meminta Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong dan Kementerian Luar Negeri memberi penjelasan kepada publik mengenai alasan Hong Kong menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad pada Sabtu (23/12/2017) -- sebelumnya tertulis Minggu (24/12/2017).

Zulkifli menghormati kedaulatan Hong Kong. Hong Kong berhak menolak kedatangan warga negara luar. Tapi, alasan penolakan tetap harus disampaikan.

"Negara mesti hadir dan berpihak kepada rakyat. Itulah sumpah negara melindungi segenap tumpah darah Indonesia," kata ketua MPR di Pulau Dua Senayan, Jakarta, Jumat (29/12/ 2017).

KJRI dan Kemenlu harus melakukan klarifikasi masalah yang menimpa Abdul Somad agar tak menimbulkan macam-macam spekulasi di tengah masyarakat.

"KJRI dan Kemenlu mengklarifikasi apa yang terjadi. Kita kan dengan Tiongkok bersahabat, tapi equal, kita setara, sama tinggi sama rendah," ujar Zulkifli.

Menurut Zulkifli warga negara, tokoh agama, seharusnya mendapatkan perlindungan negara.

"Saya pikir itu perlu, sebagai warga negara Ustadz Somad apalagi ulama untuk mendapatkan perlindungan dari KJRI dan Kemenlu," kata Zulkifli.

Sikap Prabowo dan Rachma

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mempertanyakan dasar sikap Hong Kong.

"Saya pelajari dulu. Tapi ya dasarnya apa main begitu (deportasi), saya juga nggak ngerti," kata Prabowo di kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2017).

Menurut Prabowo kasus itu tidak bisa dibiarkan berlalu begitu saja. Harus dicari apa dasar pengusiran Somad oleh Hong Kong.

"Saya kira kita semua harus cari tahu ya," ujar Prabowo.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri juga bereaksi keras. Ia berharap pemerintah tidak abai atas persoalan tersebut, sebab akan menjadi kecaman publik.

"Ya, presiden akan menjadi pertanyaan di rakyat. Terutama umat muslim. Kenapa sikap pemerintah harus begitu. Karena akan membuat downgrade pemerintah sendiri," kata Rachmawati.

Dia menyesalkan sikap Hong Kong kepada Somad. Menurut putri ketiga Presiden Soekarno, kedatangan Abdul Somad ke Hong Kong guna kepentingan syiar agama.

"Ya saya sangat menyesalkan peristiwa tersebut ya. Sebetulnya itu kan hak orang apalagi diundang untuk melakukan sesuatu syiar atau dakwah. Itu kan tentunya mengandung kebaikan. Setelah ada peristiwa ini saya perlu mempertanyakan sikap pemerintah dalam hal ini. Ini harus segara diusut. Karena ini presiden tidak baik," kata Rachmawati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI