Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui sangat kecewa, setelah mendapat informasi Tiongkok tak mau mengikuti anjurannya untuk memboikot pedagangan minyak dengan Republik Demokrasi Rakyat Korea (Utara).
Trump menilai, perdagangan minyak Tiongkok-Korut itu melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Korut.
Namun, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (29/12/2017), pemerintah Tiongkok sudah menepis klaim AS tersebut.
Sebelumnya, media Korea Selatan mengklaim satelit pengintai meeka melihat sekitar 30 kejadian pemindahan minyak antara kapal-kapal Tiongkok dan Korut sejak Oktober.
Baca Juga: Bikin Macet, Polisi Minta PKL Tanah Abang Dipindah ke BloK G
"TERTANGKAP BASAH," cuit Trump. "Sangat kecewa Tiongkok mengirimkan minyak ke Korea Utara. Kita tidak akan bisa menemukan solusi baik bila ini tetap berlanjut!"
Pekan lalu, Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi baru terhadap Korut menyusul sejumlah uji coba rudal balistik antarbenua.
Caught RED HANDED - very disappointed that China is allowing oil to go into North Korea. There will never be a friendly solution to the North Korea problem if this continues to happen!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 28, 2017
Resolusi itu menyerukan pelarangan ekspor minyak bumi ke Korea Utara hingga 90 persen, dengan batasan hingga 500.000 barel per tahun. Resolusi itu juga membatasi suplai minyak mentah sebanyak 4 juta barel per tahun.
Baca Juga: Tragis, Satu Warga Yogyakarta Tewas karena Kelaparan
Setelah laporan media internasional itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan, Beijing sedang menerapkan resolusi PBB terhadap Korut.