Suara.com - Menteri Transportasi Israel menyebutkan bahwa sebuah stasiun kereta api baru yang akan dibangun dalam beberapa tahun ke depan di Yerusalem, akan diberinama Presiden Trump.
Dan itu bukan sembarang stasiun. Jika semua berjalan sesuai rencana, stasiun tersebut akan berada di dekat Tembok Barat dan mengangkut para turis dan penumpang ke salah satu situs tersuci Judaisme di Kota Tua yang disengketakan.
Menteri Transportasi, Israel Katz, pada hari Rabu (27/12/2017) waktu setempat mengatakan bahwa penamaan stasiun tersebut merupakan penghargaan bagi presiden AS yang telah membuat keputusan berani dan bersejarah untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel.
Jalur kereta yang direncanakan oleh Katz merupakan perluasan dari jalur rel berkecepatan tinggi yang akan dibuka tahun depan, menghubungkan Yerusalem dengan pusat komersial Israel di Tel Aviv dan bandara negara tersebut di dekatnya.
Baca Juga: Dewan Islam-Kristen Yerusalem Desak Bikin Tentara Palestina
Kereta akan terus berjalan dari pintu masuk kota dan melakukan perjalanan melalui terowongan sepanjang dua mil untuk mencapai tembok Kota Tua.
"Trump Station" akan dibangun di kota Jewish Quarter.
Harian Israel, Yedioth Aharonot, dikutip Washington Post melaporkan bahwa akan ada sebuah stasiun tambahan di sepanjang jalan, di bagian barat Yerusalem dan kereta tersebut akan menyediakan mobil VIP untuk mengangkut tamu-tamu terhormat langsung dari bandara ke Tembok Barat.
Sebuah pernyataan dari kantor Katz mengatakan bahwa proyek tersebut merupakan prioritas nasional, yang berarti konstruksi di telepon akan dipercepat dan dimulai pada tahun depan.
Katz, yang juga menteri intelijen dan memiliki harapan menjadi perdana menteri, telah melayani sebagai menteri transportasi selama delapan tahun. Dikenal dalam politik Israel sebagai "buldoser," dia telah berhasil mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur besar di seluruh negeri.
Baca Juga: Indonesia Kecam Rencana Guatemala Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem
Namun, seperti banyak proyek bangunan di kota suci, penggalian terowongan kemungkinan akan terhambat oleh ditemukannya situs arkeologi atau kuburan purba.
Tembok Barat, dikunjungi oleh 11 juta orang per tahun, merupakan bagian dari benteng yang tersisa yang dibangun di sekitar Kuil Kedua, yang dihancurkan pada tahun 70 M. oleh tentara Romawi di bawah Titus. Orang-orang Yahudi percaya bahwa daerah di balik tembok itu menandai fondasi batu ciptaan dunia dan merupakan tempat di mana Abraham diperintahkan oleh Tuhan untuk mengorbankan anaknya Ishak.
Kawasan yang sama sekarang menjadi rumah bagi Masjid al-Aqsha, salah satu yang tertua dalam Islam, dan Dome of the Rock, tengara dimana tradisi mengatakan bahwa nabi Muhammad melakukan perjalanan malamnya ke surga.
Seperti diketahui, Rabu (6/12/2017) Trump mengatakan bahwa dia secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan Trump ini juga seiring dengan rencana AS untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Trump mengatakan bahwa pengumumannya tersebut menandai awal dari sebuah pendekatan baru terhadap konflik antara Israel dan Palestina.
Namun, langkah tersebut telah memicu demonstrasi besar-besaran di beberapa negara Arab dan mayoritas Muslim di seluruh dunia. Selain itu juga menimbulkan kemarahan di Yerusalem, Israel dan Tepi Barat. Sedikitnya 12 warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel, termasuk dua militan dalam serangan udara Israel yang terjadi saat respon terhadap roket yang ditembakkan dari Gaza ke daerah-daerah sipil di Israel selatan.
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan AS tidak bisa lagi menjadi perantara yang adil dalam proses perdamaian. Pekan lalu, dalam sebuah sesi darurat di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, 128 negara mendukung sebuah resolusi yang mengecam posisi AS yang baru.