Israel Bikin Stasiun Bernama Trump di Yerusalem

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 29 Desember 2017 | 00:45 WIB
Israel Bikin Stasiun Bernama Trump di Yerusalem
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. [AFP/Saul Loeb]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Transportasi Israel menyebutkan bahwa sebuah stasiun kereta api baru yang akan dibangun dalam beberapa tahun ke depan di Yerusalem, akan diberinama Presiden Trump.

Dan itu bukan sembarang stasiun. Jika semua berjalan sesuai rencana, stasiun tersebut akan berada di dekat Tembok Barat dan mengangkut para turis dan penumpang ke salah satu situs tersuci Judaisme di Kota Tua yang disengketakan.

Menteri Transportasi, Israel Katz, pada hari Rabu (27/12/2017) waktu setempat mengatakan bahwa penamaan stasiun tersebut merupakan penghargaan bagi presiden AS yang telah membuat keputusan berani dan bersejarah untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel.

Jalur kereta yang direncanakan oleh Katz merupakan perluasan dari jalur rel berkecepatan tinggi yang akan dibuka tahun depan, menghubungkan Yerusalem dengan pusat komersial Israel di Tel Aviv dan bandara negara tersebut di dekatnya.

Baca Juga: Dewan Islam-Kristen Yerusalem Desak Bikin Tentara Palestina

Kereta akan terus berjalan dari pintu masuk kota dan melakukan perjalanan melalui terowongan sepanjang dua mil untuk mencapai tembok Kota Tua.

"Trump Station" akan dibangun di kota Jewish Quarter.

Harian Israel, Yedioth Aharonot, dikutip Washington Post melaporkan bahwa akan ada sebuah stasiun tambahan di sepanjang jalan, di bagian barat Yerusalem dan kereta tersebut akan menyediakan mobil VIP untuk mengangkut tamu-tamu terhormat langsung dari bandara ke Tembok Barat.

Sebuah pernyataan dari kantor Katz mengatakan bahwa proyek tersebut merupakan prioritas nasional, yang berarti konstruksi di telepon akan dipercepat dan dimulai pada tahun depan.

Katz, yang juga menteri intelijen dan memiliki harapan menjadi perdana menteri, telah melayani sebagai menteri transportasi selama delapan tahun. Dikenal dalam politik Israel sebagai "buldoser," dia telah berhasil mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur besar di seluruh negeri.

Baca Juga: Indonesia Kecam Rencana Guatemala Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

Namun, seperti banyak proyek bangunan di kota suci, penggalian terowongan kemungkinan akan terhambat oleh ditemukannya situs arkeologi atau kuburan purba.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI