Suara.com - Bom rakitan meledak di supermarket di daerah Saint Petersburg, Rusia, Rabu (27/12). Ledakan itu melukai 10 warga sipil.
Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis (28/12/2017), menegaskan bom yang melukai pengunjung supermarket tersebut merupakan aksi teroristik.
Hal tersebut, seperti dilansir Independent, diungkapkan Putin saat berpidato di hadapan militer Rusia yang baru pulang dari tugasnya di Suriah.
Baca Juga: Mata Indra Bekti Diikat, Keluarga Diam Saja
"Kalian tahu? Rabu kemarin ada aksi teroristik di St Petersburg. Dan baru saja saya mendapat laporan dari agen federal, bahwa mereka sukses menggagalkan aksi serupa," ungkap Putin.
Ia menegaskan, situasi keamanan di Rusia akan memburuk kalau ratusan warga mereka yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah diizinkan pulang.
Dalam insiden tersebut, sedikitnya 10 oang terluka dan sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
Komite investigatif menyatakan, bom yang meledak itu adalah rakitan berisi 200 gram bahan peledak yang diletakkan dalam salah satu tas pengunjung.
Hingga kekinian, belum ada kelompok teroris yang mengklaim sebagai dalang pengeboman supermarket di distrik Kalininsky tersebut.
Baca Juga: Ribut-ribut Pangeran Harry Vs Keluarga Meghan Markle
"Kami masih melacak semua kemungkinan mengenai siapa yang berada di balik insiden ini. Kami akan mendapatkan mereka," tegas kepala komite investigatif St Petersburg, Alexander Klaus.