Nasib Pilu Aji Pangestu, Kabur Usai Dibentak-bentak Tante

Siswanto Suara.Com
Kamis, 28 Desember 2017 | 15:03 WIB
Nasib Pilu Aji Pangestu, Kabur Usai Dibentak-bentak Tante
Ilustrasi anak botak, gundul. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aji Pangestu nangis terus ketika dipertemukan lagi dengan tantenya, Fitria. Rupanya, bocah berusia tujuh tahun itu masih trauma. Dia sedih gara-gara dibentak-bentak Fitria terus selama sebulan terakhir.

Melihat Aji masih nangis, polisi meminta Fitria berjanji tak mengulangi perbuatan. Demi bocah yang masih butuh perlindungan.

"Dan selanjutnya Aji diserahkan kepada tantenya kembali,” kata Kepala Kepolisian Sektor Wonogiri Kota Ajun Komisaris Surono. 

Kasus Aji menarik perhatian publik. Apalagi setelah Humas Polres Wonogiri merilisnya lewat media Polri. Sebelum ditemukan polisi pada Selasa (26/12/2017), sekitar jam 11.00 WIB, dia kabur dari rumah Fitria tiga hari sebelumnya. Aji tak tahan dengan kelakuan tantenya.

“Saat ditemukan, ia tidak memberikan jawaban yang pasti, ia hanya menjawab bahwa punya paman di sekitar Wonokarto,” katanya.

Anggota polisi penasaran. Petugas menuju ke Dusun Timang, Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri, untuk mencari tahu siapa orangtua Aji. Tapi gagal. Tak ada warga yang kehilangan anak.

Selasa sekitar pukul 14.00 WIB, Aji diantarkan anggota Polsek Wonogiri ke Dinas Sosial untuk mendapatkan perawatan.

Belakangan berhembus informasi dari warga Dusun Sambirejo RT 2, RW 13, Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri, bernama Giyanto (33). Giyanto tak lain paman Aji.

Dari Giyanto terungkaplah kasusnya. Anak itu dititipkan oleh ayahnya, Budi Gunawan, kepada Fitria. Itu sebulan yang lalu. Aji sebenarnya tinggal di Dusun Banyak, RT 2, RW 2, Desa Manjung.

“Namun, saat berada di rumah tantenya, Aji kerap menerima perlakuan kasar dengan dibentak-bentak, karena takut Aji memutuskan untuk kabur,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI