Pengacara Abdul Somad Ketemu Wiranto, Ini yang Dibicarakan

Siswanto Suara.Com
Kamis, 28 Desember 2017 | 11:57 WIB
Pengacara Abdul Somad Ketemu Wiranto, Ini yang Dibicarakan
Kapitra Ampera [suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemarin sore, pengacara Ustadz Abdul Somad, Kapitra Ampera, datang ke kantor Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto. Salah satu tujuannya membicarakan soal kasus Abdul Somad ditolak masuk Hongkong ketika baru turun dari pesawat di Bandara Internasional Hongkong.

"Sudah ketemu Pak Wiranto. saya sampaikan semua. Kami ingin minta kejelasan saja," kata Kapitra kepada Suara.com, Kamis (28/12/2017).

Kapitra ingin memastikan seperti apa sikap pemerintah menanggapi persoalan yang dirasakan Abdul Somad.

"Apakah negara protes ke kedutaan Cina atau minta klarifikasi. Itu saja. Karena kita (pemerintah) juga nggak bisa intervensi kedaulatan mereka. Secara hukum internasional, mereka punya kewenangan (menolak kedatangan orang asing). Tapi secara etika, mereka harus hargai dong. Harus berikan informasi alasan-alasannya," kata Kapitra.

"Karena ini, kan tokoh agama dan dia (Abdul Somad) ke sana (Hongkong) diundang," Kapitra menambahkan.

Ketika ditanya bagaimana respon Wiranto menanggapi masalah Abdul Somad, Kapitra mengatakan: bagus.

"Bagus, bagus. 'Nanti saya tindaklanjuti. Saya komunikasi dengan instansi terkait.'" kata Kapitra menirukan ucapan Wiranto.

Wiranto, kata Kapitra, akan menyampaikan perkembangan informasi.

Cerita penolakan

Baru saja keluar dari dalam pesawat di Bandara Internasional Hongkong, Ustadz Abdul Somad langsung didatangi sejumlah petugas. Waktu itu, dia tengah bersama Dayat dan Nawir.

"Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami secara terpisah; saya, saudara Dayat dan saudara Nawir," tulis ustadz kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, melalui akun IG, Minggu (24/12/2017).

Menurut keterangan Abdul Somad dalam IG yang diberi judul: klarifikasi tentang kunjungan ke Hongkong, setelah dibawa ke salah satu tempat di dalam bandara, Somad diperiksa secara detail oleh petugas itu.

"Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib)," tulis Abdul Somad.

Kepada petugas, Abdul Somad menjelaskan secara terperinci mengenai maksud kedatangannya serta profilnya.

"Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab," tulis Abdul Somad.

"Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya."

Pemeriksaan yang kurang mengenakkan bagi Abdul Somad berlangsung selama sekitar 30 menit. Hasilnya sangat mengecewakan bagi dia.

"Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta," tulis Abdul Somad.

Abdul Somad berusaha tetap mengambil hikmah dari pengalaman itu.

"Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Qaddarallah, ada hikmah di balik itu semua. Kepada sahabat-sahabat panitia jangan pernah berhenti menebar kebaikan di jalan da'wah," tulis dia.

Dia juga meminta maaf kepada para tenaga kerja Indonesia di Hongkong karena gagal mengikuti acara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI