Rusia Tuding AS Latih Eks Militan ISIS untuk Kacaukan Suriah

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 28 Desember 2017 | 07:39 WIB
Rusia Tuding AS Latih Eks Militan ISIS untuk Kacaukan Suriah
Ilustrasi ISIS (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Militer Rusia menuding Amerika Serikat telah melatih mantan militan ISIS di Suriah untuk mencoba mengacaukan negara pimpinan Bashar Al-Assad tersebut.

Tudingan yang dilontarkan Kepala Staf Umum Militer Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, ini disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar lokal, terkait sebuah pangkalan militer AS di Tanf, perbatasan antara Suriah dan Irak.

Gerasimov mengatakan, pangkalan AS tersebut ilegal dan daerah di sekitarnya telah menjadi 'lubang hitam' dimana para eks ISIS beroperasi tanpa hambatan.

AS membantah tudingan itu, dan menyatakan fasilitas di Tanf dijadikan sebagai basis sementara yang digunakan untuk melatih pasukan mitra memerangi ISIS.

Baca Juga: Targetkan Emas di Asian Games, PBSI Rombak Pasangan Ganda Putri

Pihak Gedung Putih menyatakan tetap berkomitmen menghancurkan ISIS dan menolak Tanf sebagai tempat berlindung yang aman.

Namun, Gerasimov kepada harian Komsomolskaya Pravda, Rabu (27/12/2017), mengatakan AS melatih mantan militan ISIS yang sekarang menyebut diri mereka sebagai Tentara Suriah Baru atau menggunakan nama lain.

Gerasimov menyatakan, satelit dan pesawat tanpa awak Rusia telah melihat adanya aktivitas dari para eks ISIS di pangkalan militer AS tersebut.

"Mereka (mantan militan ISIS) sebenarnya sedang dilatih di sana (Tanf)," kata Gerasimov, yang juga mengatakan ada sejumlah besar militan dan mantan ISIS di Shadadi, Suriah, di mana di sana juga ada sebuah pangkalan militer AS.

"Mereka sesungguhnya ISIS. Tapi, setelah mereka bekerja, mereka mengubah tempat dan menggunakan nama lain. Tugas mereka adalah mengacaukan situasi (di Suriah)," ujar Gerasimov, dikutip dari NY Post, Kamis (28/12/2017).

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Kabul, 5 Tewas, ISIS Klaim Bertanggung Jawab

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI