Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, merasa heran atas penolakan Ustadz Abdul Somad saat ceramah di Hong Kong. Prabowo bahkan mempertanyakan dasar pengusiran Abdul Somad.
"Saya pelajari dulu. Tapi ya dasarnya apa main begitu (deportasi), saya juga nggak ngerti," kata Prabowo di kantor DPP PKS di TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2017).
Menurutnya, kasus itu tidak bisa dibiarkan berlalu begitu saja. Harus dicari apa dasar pengusiran Somad oleh pihak pemerintahan Hongkong.
"Saya kira kita semua harus cari tahu ya," ujar Prabowo.
Baca Juga: Sultan Brunei Marah Ustaz Somad Ditolak di Hong Kong? Hoaks
Selain Prabowo, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Rahmawati Soekarnoputri, juga bereaksi keras atas pengusiran Somad di Hong Kong. Ia berharap pemerintah tidak abai atas persoalan tersebut, sebab akan menjadi kecaman publik.
"Ya, presiden akan menjadi pertanyaan di rakyat. Terutama umat muslim. Kenapa sikap pemerintah harus begitu. Karena akan membuat downgrade pemerintah sendiri," kata Rachmawati.
Dia menyesalkan sikap Hong Kong kepada Somad. Menurut putri ketiga Presiden Soekarno, kedatangan Somad ke Hong Kong guna kepentingan syiar agama.
"Ya saya sangat menyesalkan peristiwa tersebut ya. Sebetulnya itu kan hak orang apalagi diundang untuk melakukan sesuatu syiar atau dakwah. Itu kan tentunya mengandung kebaikan. Setelah ada peristiwa ini saya perlu mempertanyakan sikap pemerintah dalam hal ini. Ini harus segara diusut. Karena ini presiden tidak baik," kata Rachmawati.
Untuk diketahui, Ustadz Abdul Somad mendarat di Hong Kong, pada hari Sabtu (23/12/2017), pukul 15.00 WIB (sesuai waktu di jam Somad). Saat di pintu keluar pesawat, dia dihadang sejumlah orang dan langsung menariknya.
Baca Juga: Abdul Somad Ditolak Masuk Hongkong, Begini Reaksi Fadli Zon
Berdasarkan pengakuan Somad, para oknum itu memintanya membuka dompet, membuka semua kartu-kartu yang ada. Menurutnya, nama yang mereka tanya paling lama adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Ia juga sempat ditanya soal aktifitas, pendidikan dan pekerjaannya.
"Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta," tulis Ustadz lulusan Al Azhar Kairo, Mesir di akun Facebooknya, Minggu, (24/12/2017).