Suara.com - Jaringan Ahmadiyah Indonesia (JAI) ikut mengecam deklarasi Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Juru Bicara JAI Yendra Budiana mengatakan, deklarasi Presiden AS Donald Trumo itu membuat situasi politik dunia semakin memanas.
"Pernyataan Trump sangat tidak bijaksana, yang akan menyulut dan meningkatkan ketegangan dunia serta bukan pilihan yang tepat untuk terus membangun peradaban dunia," kata Yendra Budiana kepada Suara.com, Selasa (26/12/ 2017).
Baca Juga: Kocak! Iklan All-New Audi A8 Promosikan Fitur Pemijat Otomatis
Menurut Yendra, pernyataan Trump juga akan berpotensi memicu rasa saling curiga antara negara-negara Barat dengan dunia Islam.
Sejak awal, kata dia, Ahmadiyah mendukung kemerdekaan negara Palestina dari penjajahan Israel. Menurut Yendra, konflik Palestina dan Israel adalah persoalan kebebasan suatu bangsa untuk berdaulat, bukan persoalan agama.
Negara-negara di Arab, menurut Yendra, seharusnya bertanggung jawab mendukung hak rakyat dan kemerdekaan Palestina.
Sebab, selain sebagai tetangga terdekat, kemerdekaan dan kebebasan rakyat Palestina juga menjadi tanggung jawab negara-negara Arab sebagai sesama muslim.
"Sayangnya dukungan untuk negara Palestina lebih terdengar dari negara yang berlokasi jauh dari Palestina, seperti Indonesia. Namun apa pun agamanya harus tetap mendukung kemerdekaan dan hak rakyat Palestina," tegasnya.
Baca Juga: Polisi Buru Ketua Geng Motor Jepang yang Menjarah Toko Busana
"Yerusalem sebaiknya tetap jadi kota terbuka untuk semua agama," tandasnya.