Suara.com - Penyanyi kenamaan dunia, Lorde, membatalkan rencana konsernya di Israel pada musim panas 2018, setelah ditenttang aktivis pro-Palestina.
Musikus asal Selandia Baru itu mengatakan, pembatalan itu adalah keputusan yang tepat.
"Itu adalah keputusan yang tepat untukku saat ini," kata Lorde, seperti dilansir Independent, Senin (25/12/2017).
Keputusan Lorde itu disambut baik oleh aktivis pro-Palestina yang menyerukan setiap artis memboikot Israel karena melakukan pelanggaran HAM terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga: Pedagang Tanah Abang Minta Solusi agar Laris, Sandiaga: Berdoa
Lorde bergabung dengan seniman lainnya yang sudah lebih dulu memboikot untuk tak menggelar konser di Israel. Kaum artisan yang memboikot Israel itu seperti Roger Waters dan Elvis Costello.
Menteri Kebudayaan Israel Miri Regev berharap Lorde bisa kembali memikirkan keputusannya tersebut.
"Lorde, aku berharap kau adalah seorang pahlawan yang murni, seperti judul album pertamamu, semata-mata pahlawan kebudayaan, bebas dari pengaruh eksternal, delusional dan kepentingan politik," tutur Regev.
Sementara promotor konser Lorde di Israel mengakui sudah memaafkan keputusan sang artis.
Baca Juga: Pesan Natal dari Betlehem: Yesus adalah Orang Palestina, Trump!