Suara.com - Delapan puluh orang Kamboja, kebanyakan warga desa, tewas akibat sambaran petir pada 2017. Jumlah ini turun 26 persen dari 108 kematian pada 2016.
Menurut seorang juru bicara pemantau bencana pada Senin (25/12/2017), selain merenggut korban jiwa, sambaran petir melukai 63 orang lagi tahun ini.
"Ini turun 40 persen dari 105 orang yang cedera pada 2016, kata Keo Vy, Juru Bicara Komite Nasional bagi Penanganan Bencana.
Ia mengatakan meskipun jumlah korban jiwa akibat sambaran petir telah turun, petir masih menjadi penyebab utama kematian di antara korban jiwa akibat becanan alam.
Baca Juga: Indra Sjafri Ungkap Beda Gaya Timnas Hadapi Kamboja dan Thailand
"Cuaca tahun ini jauh lebih baik dibandingkan dengan pada tahun lalu," kata Keo Vy kepada Xinhua, yang dipantau di Jakarta, Selasa pagi (26/12/2017).
Petir sering menyambar selama musim hujan dari Mei sampai Oktober di Kamboja, kata juru bicara itu. Ia menambahkan bahwa untuk menghindari bahaya sambaran petir, orang mesti tetap berada di dalam rumah ketika hujan turun.
Menurut Keo Vy, selain korban meninggal akibat sambaran petir, topan dan banjir telah merenggut 23 nyawa dan melukai 55 orang lagi pada 2017. (Antara)