Suara.com - Sedikitnya 71 warga sipil tewas dalam 48 jam terakhir setelah serangan udara koalisi militer pimpinan Arab Saudi menargetkan kelompok Houthi di Sanaa, Ibu Kota Yaman.
Warga lokal, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (26/12/2017), mengatakan beberapa serangan udara menghujani Sanaa pada, Senin (25/12/2017) pagi, menewaskan sedikitnya 11 orang, termasuk tiga anak dan dua perempuan.
Sementara itu, Abdul Malek Al-Fadhl, aktivis pro-Houthi, mengatakan dua bangungan di Hay Asr, sebelah barat Sanaa, rata dengan tanah setelah serangan koalisi Arab Saudi menargetkan rumah Mohammed Al-Raimi, pemimpin kelompok Houthi setempat.
Fadhl menambahkan, jet tempur juga menargetkan mobil Raimi saat yang bersangkutan mencoba melarikan diri.
Baca Juga: Sudah Ratusan Orang Jepang Terinfeksi "Bakteri Pemakan Daging"
Jaringan televisi Al Masirah yang dikelola kelompok Houthi mengatakan, setidaknya delapan warga sipil, termasuk dua perempuan, tewas dalam serangan di Provinsi Hodeidah, 266 km barat Sanaa.
Sedangkan, empat warga sipil tewas dalam serangan di sebuah gedung pemerintahan di pusat provinsi Dhamar.
Kantor Berita Saba, yang dikelola Houthi, melaporkan sekitar 48 warga sipil, termasuk 11 anak-anak, tewas dalam 51 serangan udara koalisi militer Arab Saudi di Yaman pada, Minggu (24/12/2017).
Saba juga melaporkan, puluhan orang terluka setelah empat serangan udara menargetkan sebuah demonstrasi di Distrik Arhab, terkait keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Belum ada komentar dari koalisi militer pimpinan Arab Saudi terkait banyaknya korban meninggal dunia dalam 48 jam terakhir ini.
Baca Juga: Jadi Mata-mata Israel, Iran Hukum Mati Salah Seorang Akademisinya
Menurut jurnal medis, The Lancet, dampak perang terhadap lingkungan sipil yang padat di Yaman sangat menghancurkan.