Ini Refleksi Natal 2017 dari PGI dan KWI

Senin, 25 Desember 2017 | 13:36 WIB
Ini Refleksi Natal 2017 dari PGI dan KWI
jumpa pers pesan Natal Bersama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gereja Katedral, Jakarta, Senin (25/12/2017). (suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menilai perayaan Natal semestinya menjadi momentum menyadari tugas dan komitmen sebagai elemen bangsa dan negara.

Hal ini disampaikan Ignatius dalam jumpa pers pesan Natal Bersama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gereja Katedral, Jakarta, Senin (25/12/2017).

"Sudah sepatutnya kita berusaha menemukan makna dan relevansi perayaan natal bagi kita umat Kristiani dan bagi bangsa Indonesia. Perayaan Natal seharusnya menjadi momentum indah bagi kita untuk menyadari kembali tugas peruntusan serta komitmen kita sebagai elemen bangsa dan negara tercinta ini," ujar Ignatius.

Tak hanya itu, Ignatius menyebut ada kecemasan lantaran ada pihak-pihak yang berusaha mengancam persatuan bangsa dibeberapa tahun belakangan. Menurutnya ada pihak-pihak yang mencoba menjauhkan dari dasar negara yaitu Pancasila.

Baca Juga: Sambut Natal, Riko Simanjuntak Rindukan Hal Ini

"Saat ini kita sedang cemas. Persatuan kita sebagai bangsa Indonesia sedang terancam perpecahan. Keresahan dan kecemasan itu semakin terasa beberapa tahun belakangan dan ada pihak-pihak yang entah secara samar-samar ataupun terang-terangan tergoda untuk menempuh jalan dan cara yang berbeda dengan konsensus dasar kebangsaan kita yaitu Pancasila," kata dia.

Ignatius mencontohkan banyaknya aksi dan perisitiwa dalam persaingan politik yang tidak sehat.

"Hal itu terlihat dalam banyak aksi dan peristiwa dalam persaingan politik yang tidak sehat dan yang menghalalkan segala cara, dalam fanatisme yang sempit, bahkan yang tidak sungkan membawa bawa serta agama dan kepercayaan dan dalam banyak hal lainnya. Dengan demikian hasrat bangsa kita untuk menciptakan damai sejahtera menjadi sulit terwujud," ucap Ignatius.

Ia pun menghimbau umat Kristiani untuk tetap menjaga persatuan bangsa Indonesia.

"Hanya dengan damai kristus yang menguasai hati kita kita akan dimampukan untuk membuka diri, merangkul dan menyambut sesama anak bangsa dan bersama merajut kesatuan dan melangkah bersama mereka merajut kesatuan dan melangkah melangkah bersama menuju masa depan yang semakin cerah," tandasnya.

Baca Juga: Persiapan Natalan GKI Yasmin dan Filadelfia ke 169 di Istana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI