Suara.com - Umat Kristiani di Irak mendirikan Pohon Natal setinggi 30 kaki atau sembilan meter di Ibu Kota Irak, Baghdad. Pendirian ini bukan hanya menyambut Hari Natal, namun juga merayakan kebebasan dari belenggu kekejaman kelompok militan ISIS.
Dalam cuitannya, media internasional Fox News menuliskan, "Warga Kristiani Irak membangun Pohon Natal setinggi 30 kaki di Baghdad untuk merayakan liburan dan juga pengusiran ekstremis ISIS oleh pasukan keamanan Irak."
Iraqi Christians have raised a 30-ft. tall Christmas tree in Baghdad to celebrate both the holiday and the expulsion of ISIS extremists by Iraq Security Forces. pic.twitter.com/nePUHTjIoG
— Fox News (@FoxNews) 24 Desember 2017
Tahun lalu, seorang pengusaha Muslim bernama Yassi Saad, berinisiatif menyumbangkan sedikit hartanya untuk mendirikan Pohon Natal di Baghdad.
Baca Juga: Natal, Antrean Mengular saat "Check In" di Bandara Soekarno-Hatta
Dia berharap, usahanya mendanai pendirian Pohon Natal tersebut bisa menyatukan umat Kristen dan Islam di Irak untuk sama-sama membuka lembaran baru kerja sama setelah kebebasn dari tirani Saddam Hussein.
Dalam pernyataannya di tahun 2016, Saad mengatakan, tujuannya melakukan itu untuk membantu warga Kristen Irak merayakan Natal dan membantu warga Irak pada umumnya melupakan kesedihan atas tragedi yang berkecamuk di negara mereka.
Tidak kurang dana 24 ribu dolar AS (sekitar Rp325 juta) dikeluarkan Saad pada tahun lalu untuk membangun Pohon Natal dengan tinggi 85 kaki dengan diameter 33 kaki.
Pohon Natal yang didirikan tahun ini berada di lokasi yang sama dengan pendirian pohon serupa yang dilakukan Saad.
Belum diketahui jelas apakah Saad kembali berkontribusi pada pendirian Pohon Natal tahun ini. [Breitbart]
Baca Juga: Polisi Ledakkan Benda Diduga Bom di Malam Natal Jember