Salam Lima Jari di Bawah Burung Garuda Pancasila Gereja Katedral

Minggu, 24 Desember 2017 | 20:22 WIB
Salam Lima Jari di Bawah Burung Garuda Pancasila Gereja Katedral
Tim Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila yang diketuai Yudi Latief mengunjungi Gereja Katedral [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di bawah ukiran burung Garuda Pancasila ukuran raksasa, Tim Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila beserta Uskup Agung Jakarta Ignasius Suharyo foto bersama.

Suharyo. Yudi Latief. Try Sutrisno. Agnes Purbasari. Haedar Mahmualim alias Habib Haeder. Sastro. Partogi Sirait. Romo Benny Susetyo. Martin Sinaga. Semua tersenyum. Mereka dari berbagai latar belakang agama. Bersama-sama mengangkat tangan kanan dengan telapak tangan terbuka. Lima jari mereka tunjukkan sebagai salam Pancasila.

Tentu saja itu terkait erat dengan tema Natal Gereja Katedral tahun ini: Kebhinnekaan Berawal dari Rumah.

Ukiran burung Garuda Pancasila terletak di sisi samping luar gedung gereja. Di sebelah burung Garuda Pancasila terpasang pohon Natal.

Tim Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila yang diketuai Yudi Latief mengunjungi Gereja Katedral [suara.com/Erick Tanjung]

Sebelum foto bersama, tim bertatap muka dengan jemaat di dalam gereja. Yudi Latief menjelaskan kedatangannya bersama rombongan untuk bersilaturahim sekaligus menyampaikan selamat Natal dan tahun baru 2018.

"Kami datang kemari untuk bersambung rasa, merasakan denyut nadi, denyut kebahagiaan‎, pengharapan, dan kasih sayang yang bergema meliputi Natal kali ini di Katedral, seluruh tanah air dan seluruh dunia," kata Yudi.

Di tengah situasi masyarakat yang diwarnai pertikaian karena perbedaan, momentum Natal dapat menjadi pembawa kedamaian antar sesama umat manusia di negeri ini.

‎"Ketika langit diluar terasa mendung, dan dipenuhi awan yang dipenuhi banyak kecurigaan. Ada banyak rumput, ranting-ranting yang kering mudah terbakar, ada juga tanah-tanah yang mulai terbelah, ‎Natal datang semacam hujan kasih sayang untuk kembali menyiram seluruh rumput-rumput kering itu bisa hijau kembali, serta menjadikan Indonesia kembali hijau, damai dan sejahtera," ujar dia.

Tim Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila yang diketuai Yudi Latief mengunjungi Gereja Katedral [suara.com/Erick Tanjung]

‎"Semoga dengan semangat kasih sayang Natal dan ‎semangat Pancasila, semua warna bisa menyatu, semua rasa bisa bersambung, semua rizki bisa berbagi demi kebahagiaan hidup bangsa Indonesia yang majemuk ini. Akhirnya dari sanubari hati yang paling dalam, kami UKP Pancasila mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru, damai di hati dan di bumi, semoga semua makhluk yang berjiwa bahagia, sentosa, hidup bersama di dalam suka cita," Yudi menambahkan.

Romo Albertus Hani Rudi Hartoko saat memimpin Perayaan Ekaristi Misa Natal berpesan agar jemaat menjadikan kebhinekaan sebagai anugerah.

"Semakin bersaudara dalam kebhinekaan berbeda-beda itu sesuai yang wajar," katanya.

Dia menambahkan jemaat tidak perlu merasa terancam dengan keberagaman suku, agama, budaya yang seharusnya dirangkul.

"Jangan merasa terancam kalau berbeda, perbedaan adalah kekuatan kita bersama," katanya.

Ia juga menuturkan kunci hidup rukun adalah saling memaafkan, saling menyayangi dan sabar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI