Suara.com - Umat Kristen Protestan yang tinggal di Kampung Tugu, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, akan melaksanakan tradisi biti singku pada malam Natal.
Biti singku merupakan tradisi nyekar ke kuburan keluarga yang berada di kawasan Gereja Tugu. Sebuah gereja yang berdiri sejak tahun 1744.
Bagi orang awam tradisi ini bisa jadi dibilang unik. Biasanya, nyekar dilakukan pada siang hari. Namun berbeda dengan warga kampung itu. Masyarakat yang dikenal masih memiliki keturunan bangsa Portugis akan nyekar tepat pukul 12 malam nanti.
Tradisi sudah dilakukan sejak nenek moyang mereka.
Warga asli Kampung Tugu, Carl Quicho, mengungkapkan disela nyekar, biasanya merayakannya dengan cara yang spesial.
"Sudah tradisinya setiap tahun masyarakat di sini. Menjelang Natal kami melakulan nyekar, lalu berkumpul di pemakaman sambil minum-minuman. Ini sudah tradisi dari jaman leluhur kami. Jadi tidak ada yang bisa melarangnya," kata Carl kepada Suara.com.
Pemakaman itu terletak di belakang gereja tua Kampung Tugu. Pemakaman ini dikhususkan untuk keturunan warga Kampung Tugu.
"Terdapat makam pendeta pertama Gereja Tugu bernama Leimena. Jadi selain nyekar untuk para leluhur atau keluarga masyarakat disini. Kami juga nyekar khusus untuk mendoakan pendeta Leimena," kata Carl. [Lili Handayani]