Anak Bupati Ini Jadi Korban Pengeroyokan

Yazir Farouk Suara.Com
Minggu, 24 Desember 2017 | 00:15 WIB
Anak Bupati Ini Jadi Korban Pengeroyokan
Ilustrasi penganiayaan, penyerangan, pemukulan, pengeroyokan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Oscar Dewantara (18), putra bungsu Wakil Bupati Ogan Komering Ulu Johan Anuar, menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Kholik (30) oknum guru olahraga salah satu SMA di wilayah itu.

"Saya tidak melihat berapa orang yang mengeroyok saya. Yang jelas lebih dari dua orang, salah satunya adalah pelatih (Kholik) memukul saya menggunakan kayu ke wajah," kata Oscar saat melaporkan peristiwa tersebut ke SPKT Mapolres OKU dengan Nomor: LP-B/248/XII/2017/SPKT Polres OKU di Baturaja, Sabtu (23/12/2017).

Oscar, seperti dikutip Antara mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada hari Kamis (21/12/2017) sore saat pertandingan Bola Basket antara tim sekolahnya (SMA Negeri 1 Baturaja) melawan anak didik oknum guru tersebut dari SMA 2 Tanzania Batumarta di gelanggang olahraga (GOR) wilayah setempat.

Saat berlangsung pertandingan puncak bola basket itu, kata dia, terjadi keributan tengah perlombaan hingga menimbulkan aksi pengeroyokan yang menyebabkan dirinya mengalami luka lebam di sekujur tubuh.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Cinta Dibekuk Polisi di Hotel

"Dari hasil visum, terdapat luka lebam di tubuh saya akibat pukulan benda keras (kayu) dan pendarahan di bagian mulut," katanya.

Kapolres OKU AKBP N.K. Widayana Sulandari melalui Kasat Reskrim AKP Alex saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat telepon genggamnya membenarkan adanya kejadian penganiayaan yang dialami Oscar.

"Kasus ini masih dalam penyelidikan," kata Alex.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan OKUAchmad Tarmizi saat dikonfirmasi secara terpisah mengaku merasa prihatin atas insiden tersebut.

Namun, mengingat pengawasan SMA atau SMK sederajat saat ini ada di bawah pemerintah provinsi, calon kuat Sekretaris Daerah (Sekda) OKU itu menyarankan agar wartawan menanyakan masalah tersebut langsung ke Dinas Pendidikan Sumatera Selatan.

Baca Juga: Di Bekasi, Seorang Adik Tega Bacok Kakak Kandungnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI