Riyanto yang Koyak pada Natal Berdarah, Satu Epos Kemanusiaan

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 23 Desember 2017 | 09:49 WIB
Riyanto yang Koyak pada Natal Berdarah, Satu Epos Kemanusiaan
Foto almarhum Riyanto dan baju seragam Banser NU miliknya yang koyak karena bom. [Net]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pengurus gereja lantas memberitahukan temuan itu kepada anggota Banser NU yang melakukan penjagaan. Setelahnya, Riyanto berinisiatif membuka bungkusan dalam tas hitam yang tampak terdapat kabel menjulur.

Riyanto panik ketika membuka tas itu, karena terdapat percikan api.

"Tiaraappp!" teriak Riyanto memperingatkan khalayak untuk berlindung.

Ia lantas membuang jauh-jauh tas tersebut agar tidak meledak dalam gereja. Ia lemparkan bom tersebut ke tempat sampah di luar gereja. Sayang, lemparannya tak tepat. Tas itu justru terpental.

Baca Juga: 2018, Bertaburan Mobil Cina Baru dengan Banyak Fitur dan Murah

Riyanto tak putus asa. Ia lantas kembali mengambil tas berisi bom tersebut. Riyanto memutuskan untuk lari sekencang-kencangnya sembari membawa bom itu. Tujuannya hanya satu, membawa bom itu keluar dari lingkungan gereja.

Namun, bom dalam pegangannya itu keburu meledak. Riyanto tewas. Jemaat berteriak histeris. Pagar gereja roboh berantakan. Kaca almari dan etalase Studio Kartini yang persis di seberang depan gereja hancur.

Tiga jam kemudian, sisa potongan tubuh Riyanto ditemukan di sebelah utara kompleks gereja. Persisnya 100 meter dari pusat ledakan.

"Jemaat gereja kami, dan juga umat Kristen di Mojokerto selalu mendoakan Riyanto dalam setiap perayaan Natal. Kami juga selalui memperingati haulnya," tutur Pendeta Rudi.

Tak hanya itu, pihak gereja juga membiayai sekolah salah satu adik Riyanto, yakni Supartini. Sang adik diberikan beasiswa sejak SMA hingga menyelesaikan kuliahnya di Universitas Islam Majapahit (UIM) Mojokerto, tahun 2011. Kekinian, Supartini sudah bekerja.

Baca Juga: Studi: Orang Menikah Lebih Bahagia Dibandingkan Lajang

Selain dari pihak gereja, Pemkot Mojokerto juga menghargai kepahlawanan Riyanto. Oleh pemkot, nama Riyanto kekinian dijadikan nama jalan di wilayah Kelurahan/Kecamatan Prajuritkulon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI