Dubes AS untuk Belanda Sebut Kata-katanya Sendiri Hoax

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 23 Desember 2017 | 05:15 WIB
Dubes AS untuk Belanda Sebut Kata-katanya Sendiri Hoax
Kantor Departemen Luar Negeri Amerika Serikat di Washington DC. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duta Besar Amerika Serikat untuk Belanda, Pete Hoekstra, mempermalukan dirinya sendiri dalam wawancara dengan dengan sebuah stasiun televisi Belanda, setelah ia menyebut kata-katanya sendiri sebagai "berita palsu" alias hoax.

Peristiwa itu berlangsung ketika Hoekstra, yang ditunjuk Presiden AS Donald Trump sebagai duta besar dan dilantik oleh Wakil Presiden Mike Pence pada 11 Desember kemarin, diwawancarai oleh seorang wartawan bernama Wouter Zwart dalam acara Nieuwsuur pada Kamis (21/12/2017).

"Anda pernah bilang dalam sebuah debat bahwa ada kawasan terlarang di Belanda dan bahwa di Belanda mobil-mobil serta politikus dibakar," tanya Zwart dalam wawancara tersebut.

Yang dimaksud Zwart adalah sebuah komentar Hoekstra pada 2015 silam, yang menyebut bahwa kelompok Islam garis keras "telah sampai pada titik di mana mereka menciptakan chaos di Eropa. Chaos di Belanda, di sana mobil-mobil di bakar, politikus di bakar... dan ya, ada kawasan terlarang di Belanda."

Tetapi alih-alih mengakui komentarnya itu, Hoekstra dengan penuh percaya diri membantah.

"Saya tak pernah bilang begitu. Ini jelas pernyataan yang salah. Menurut saya itu adalah berita bohong," jawab Hoekstra.

Yang tak diantisipasi Hoekstra, politikus Partai Republik dan bekas anggota Kongres asal Michigan itu, adalah Zwart memegang rekaman video komentarnya tersebut. Ketika video itu dipertontonkan kepada Hoekstra, sang Dubes malah menyangkal telah mengatakan bahwa itu hoax.

"Saya tak pernah bilang itu berita palsu. Saya tak pernah menggunakan kata-kata itu," kilah Hoekstra.

"Tidak pernah?" tanya Zwart keheranan.

"Tidak," timpal Hoekstra, "Saya kira saya tak pernah menggunakan kata-kata itu." (The Guardian/Vox)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI