Ahok Belajar dari Buku Berjudul Bertutur Kata Dalam Budaya Jawa
Rian dan rekan-rekannya selalu berkomunikasi dengan keluarga Ahok untuk mengetahui perkembangan Ahok.
Suara.com - Sejumlah mantan staf Basuki Tjahja Purnama (Ahok) ketika menjabat Gubernur Jakarta punya rencana untuk membuat kegiatan akhir tahun bersama Ahok. Namun, keinginan itu belum bisa terwujud karena saat ini mantan gubernur Jakarta sedang menjalani masa penahanan di Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok.
"Kemarin saya tempat tanya relasi dari pihak keluarga beliau, bisa nggak saya jenguk. Cuma dia (pihak keluarga) mengatakan nantilah setelah Januari baru bisa jenguk," kata Rian Ernest, mantan staf ahli bidang hukum pemerintah provinsi DKI periode Ahok-Djarot di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2017).
Rian dan rekan-rekannya selalu berkomunikasi dengan keluarga Ahok untuk mengetahui perkembangan Ahok.
Rian dan beberapa rekannya sesama mantan staf Ahok kini masuk Partai Solidaritas Indonesia. Rian menjabat Wakil Ketua DPW PSI Jakarta. Dia sedang persiapan menjadi calon anggota DPR pada pemilu legislatif 2018.
"Tapi nggak apa-apa, Pak Ahok di dalam penjara kami tidak usah terlalu ganggu. Kami ini anak-anak muda sudah terinspirasi Pak Ahok, kami fokus saja masuk dunia politik dan ingin benahi sistem dari dalam (parlemen)," ujar dia.
Rian terakhir kali bertemu Ahok di Mako Brimob pada Juli 2017. Saat itu, ia membesuk bersama-sama para mantan staf gubernur.
"Saat bertemu beliau saya sedih, jujur saya menangis. Mungkin saya bias, karena saya bekerja dua tahun dengan beliau, pasti biaslah ya," kata dia.
Yang membuatnya sedih saat bertemu Ahok, karena Ahok ikhlas menerima hukuman penjara dalam kasus penodaan agama. Rian terharu karena di matanya Ahok tokoh bersih dan jujur dalam memimpin Jakarta.
"Saya ngerasa Ahok itu betul-betul legowo, kalau memang dianggap salah oleh Pengadilan, legowo menjalani hukuman penjara. Padahal saya tahu betapa bersihnya beliau bekerja, betapa beliau itu berani melawan kekuatan-kekuatan yang korup. Menurut saya nggak adil," ujar dia.
Dalam pertemuan itu, justru Ahok yang lebih banyak bercerita. Ahok banyak cerita tentang aktivitas di dalam penjara. Ahok lebih banyak menghabiskan waktu untuk olah raga dan membaca buku.
"Yang saya ingat beliau lagi baca buku, kalau nggak salah judulnya Bertutur Kata Dalam Budaya Jawa. Jadi menurut saya beliau mencoba memperbaiki karakternya supaya lebih bisa diterima masyarakat luas. Jadi beliau tetap legowo menjalani masa tahanan dan mencoba memperbaiki dirinya di dalam penjara," ujar dia.