Suara.com - Sejumlah pedagang yang menempati kios Pasar Tanah Abang mengeluhkan kebijakan pemerintah melegalkan pedagang lain berjualan di sisi Jalan Jati Baru Raya. Kebijakan tersebut dirasakan membikin pendapatan mereka menjadi turun karena sebagian pengunjung memilih belanja di tepi jalan.
"Ya jadi sepilah. Orang-orang jadi pada ke dalam toko, jadi pada belanja di depan. Selain dikasih tempat gratis, mereka untung banyak dibanding kita-kita di kios yang bayar sewa," ujar pedagang bernama Isa kepada Suara.com, Jumat (22/12/2017).
Isa membuat perbandingan. Sebelum muncul kebijakan itu, sejak pagi biasanya kios sudah dikunjungi banyak orang. Tapi dari tadi pagi, tempat usaha Isa yang sepi.
"Jadi berkuranglah omsetnya. Biasanya dari pagi sudah banyak pembeli, kalau sekarang cuma satu atau dua yang beli. Kalau mereka nggak bayar, kalau kami, omset turun, harus bayar sewa juga," kata dia.
Hal yang sama dikatakan pedagang kain bernama Nita (19). Kebijakan penataan PKL memang baik, tetapi bagi omset para pemilik kios, hal itu berdampak kurang bagus.
"Bagus sih nggak semrawut lagi. Tapi imbasnya jadi sepi di kios -kios kita. Mereka pembeli lebih memilih ke pedagang PKL daripada di dalam kios? Mereka enak gratis, sementara kios kami bayar. Mending kami pindah saja di depan juga biar gratis," kata Nita.
Pemerintah Provinsi Jakarta mulai memberlakukan program penataan kawasan Tanah Abang sejak pagi tadi. Dalam pelaksanaan program jangka pendek itu, Dinas Perhubungan mengerahkan sebanyak 200 personil.
Menurut pengamatan, Jalan Jati Baru Raya sisi timur diperuntukkan sebagai tempat berjualan 400 PKL. Sementara, di sisi barat digunakan untuk mobilitas bus Transjakarta gratis Tanah Abang Eksplorer.
Kepala Dishub Jakarta Andry Yansyah menuturkan untuk rekayasa lalu lintas di kawasan Tanah Abang sudah dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Personil dari dishub dikerahkan untuk memantau, membantu pengendara, dan mengatur lalu lintas di 17 titik simpang jalan di kawasan Tanah Abang.
"Selain bus Transjakarta, kendaraan lain dilarang melintas di Jalan Jati Baru Raya sepanjang 450 meter," kata Andri.
Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan penataan ini diharapkan menjadi solusi terbaik untuk PKL dan masyarakat yang beraktivitas di kawasan Tanah Abang.
"Kita ingin kawasan Tanah Abang tertib, aman dan nyaman," kata dia.
Salah seorang pengguna moda transportasi umum, Rafael Athar (30), merasakan penataan ini lebih memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki.
"Hampir tiap hari saya lewat sini. Saya lihat sekarang lebih tertib dan tertata," kata dia.
Program jangka panjang penataan kawasan Tanah Abang dilakukan dengan menerapkan konsep transit oriented development. Sebagai bagian pelaksanaan konsep ini akan dilakukan dengan memperpanjang rute light rail transit, dari Dukuh Atas hingga ke Tanah Abang.