Golkar Masih Buka Peluang Ridwan Kamil, Pasangannya Dedi Mulyadi

Jum'at, 22 Desember 2017 | 16:39 WIB
Golkar Masih Buka Peluang Ridwan Kamil, Pasangannya Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi ditemui di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (4/12/2017). [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - DPP Golkar memiliki tiga simulasi pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jawa Barat. Salahsatunya memasangkan Dedi Mulyadi dengan Ridwan Kamil.

"Kita sudah putuskan mendukung Dedy Mulyadi menjadi Gubenur atau wakil Gubenrur dengan tiga skenario atau opsi," kata Ketua Kordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia 1 Golkar, Nusron Wahid di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (22/12/2017).

Simulasi yang pertama yaitu dengan membentuk koalisi bersama Partai Demokrat.

"Yaitu dengan dengan Deddy Mizwar. Gubernurnya siapa, Wagubnya siapa sedang dirundingkan," ujar Nusron.

Baca Juga: Pesan Ridwan Kamil untuk Kemajuan Perempuan Indonesia

Simulasi kedua adalah berkoalisi dengan Partai Nasdem, PKB, PPP‎ Yaitu berpasangan dengan Ridwan Kamil.

"Dengan catatan, Wagubnya adalah Dedi Mulyadi," tutur Nuson.

Sedangkan simulasi ketiga adalah berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Namun, hingga kini belum mendapat calon wakil. Namun yang dilirik oleh Golkar yaitu kader PDIP Anton Charlian.

"Yang jelas kita DPP Partai Golkar memutuskan mengusung Dedi Mulyadi menjadi gubernur atau wakil gubernur," kata Nusron.

"Pokoknya begini. Kita sedang berkomunikasi dengan tiga kekuatan. Dengan Demokrat yaitu Deddy Mizwar. Dengan Nasdem, PKB, PPP yaitu Ridwan Kamil, yang ketiga DPDP. Dengan PDIP kita ada stok Anton Charlian. Kata kuncinya tetap Dedi Mulyadi," Nusron menambahkan

Baca Juga: PKB Jawa Barat Ancam Cabut Dukungan ke Ridwan Kamil

Menurut Nusron, semua simulasi itu dimungkin terjadi dan keputusannya akan segera diumumkan.

"Semua (simulasi) mungkin, politik semua mungkin, buat Jabar pasti ada kejutan-kejutan," ujar Nusron.

Nusron mengatakan pihaknya tidak ada waktu lagi untuk melakukan survei elektabilitas. Sebab itu, yang dilakukan hanya dalam bentuk simulasi.

Menurut Nusron, Dedi sebagai sosok yang hari ini digadang-gadang oleh Golkar sudah mengetahui simulasi yang dilakukan oleh DPP Golkar.

"Sudah (Dedi tahu). Pokonya simulasi mana yang dimungkinkan. Setiap hari kita komunikasikan, setiap saat," kata Nusron.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI