Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat remisi dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkum HAM, dalam rangka perayaan Hari Natal 2017.
"Iya dapat (Ahok dapat remisi). 15 hari dia dapat," kata Kasubag Humas Ditjen Pas Ade kusmanto di Jakarta, Jumat (22/12/2017).
Menurut Ade, setiap narapidana yang sudah menjalani masa pemenjaraan lebih dari 6 bulan, secara otomatis akan mendapatkan remisi apabila selama di sel senantiasa berkelakuan baik.
Baca Juga: Dua Metromini Sempat Adu Balap Sebelum Tabrak Mati Pengojek
"Semua sudah. Dia berkelakuan baik dan menjalani hukuman 6 bulan. Jadi berhak dapat remisi. Karena kan yang bersangkutan (Ahok) juga beragama Nasrani," ujar Ade.
Untuk diketahui, Ahok divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara setelah dirinya dianggap menodai agama.
Kasus tersebut berawal saat Ahok menyampaikan pidato di hadapan masyarakat Kepulauan Seribu yang mengutip Surah Al Maidah Ayat 51 Alquran.
Ia lantas dilaporkan sejumlah orang dan didakwa memakai dua pasal, yakni Pasal 156 dan 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Pasal 156 KUHP berbunyi, "Barang siapa di muka umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian, atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak Rp 4.500".
Baca Juga: Tak Mau Tunduk soal Yerusalem, AS Ancam Potong Dana untuk PBB
Sedangkan isi Pasal 156a KUHP adalah, "Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang bersifat permusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia".