Mayoritas Negara Uni Eropa Dukung Resolusi PBB soal Yerusalem

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 22 Desember 2017 | 12:38 WIB
Mayoritas Negara Uni Eropa Dukung Resolusi PBB soal Yerusalem
Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden AS Donald Trump sempat menggertak negara-negara yang menolak serta mengecam deklarasinya mengenai pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sebelum sidang umum istimewa PBB.

Trump, seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (21/12/2017), mengancam akan memotong bantuan AS ke negara-negara yang memberi voting 'setuju' pada resolusi PBB mengenai kecaman terhadap deklarasinya.

"Mereka menerima ratusan juta bahkan milaran dolar [dari AS], lalu mereka memberi voting melawan kita. Kami akan mengawasi voting tersebut. Biarkan saja mereka voting melawan kami. Kami akan menghemat banyak. Kami tak peduli," ujar Trump di Gedung Putih.

"Tidak mungkin mereka bisa voting melawan Anda, tapi Anda tetap memberikan jutaan miliar dolar seakan-akan Anda tidak tahu apa yang mereka lakukan."

Baca Juga: Ditabrak Metromini, Driver Gojek Tewas Mengenaskan

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, sudah memberi peringatan dini ancaman AS ini sehari sebelum voting.

Dia mengunggah cuitan di Twitter, "AS akan mencatat nama-nama" sebelum voting dilakukan pada Kamis (20/12), untuk memastikan Washington memiliki hak untuk memilih lokasi kedutaan besar mereka.

Kurang dari dua minggu setelah Washington mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memulai proses pemindahan kedutaan besar mereka dari Tel Aviv—kota di mana semua negara lain menempatkan fasilitas diplomatik utama di Israel—AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menolak pembangunan fasilitas diplomasi di Yerusalem.

Ke-14 negara anggota Dewan Keamanan lain memberi voting setuju dengan resolusi yang diinisiasi oleh Mesir ini, sebelum resolusi patah oleh veto dari AS.

Selanjutnya, Dewan bisa meminta sesi voting tambahan kepada Majelis Umum, bila negara-negara anggota yang lain memilih untuk mengabaikan ancaman Trump. Melalui sidang majelis umum itulah 128 negara menolak  deklarasi Trump.

Baca Juga: Demokrat dan PDIP Saling Lempar Tanggungjawab Kasus Korupsi e-KTP

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI