Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak masalah jika Airlangga Hartarto rangkap jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Perindustrian. Ini dikarenakan dirinya pun pernah merangkap jabatan dan tidak ada masalah dengan kinerjanya.
"Waktu saya Wakil Presiden dulu, malah saya ketua partai juga. Tidak bermasalah kan," kata Kalla usai menutup Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2017).
Ia juga mencontohkan rangkap jabatan yang pernah dilakukan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut JK, saat menjabat sebagai Ketum di partainya masing-masing, keduanya juga menjadi Presiden.
"Ibu Mega juga ketua partai, SBY juga ketua partai, dia presiden. Tergantung presiden kebijakannya," ujarnya.
Seperti diketahui, Megawati adalah Presiden Indonesia kelima yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan saat itu. Sementara itu, Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia keenam yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Airlangga sendiri menyerahkan pada Presiden Joko Widodo soal jabatan di kabinet kerja. Ia bahkan siap menjalankan dua jabatannya sekaligus jika masih dibutuhkan oleh Presiden di kabinet kerja.
"Tentu itu hak prerogatif Presiden. Amanat yang diberikan bapak presiden tentu sebagai pembantu beliau wajib untuk menjalankan amanat tersebut," tegas Airlangga.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan akan memutuskan nasib Airlangga dalam Kabinet Kerja setelah Munaslub Partai Golkar selesai.