Sementara Golkar, menjadi partai pertama yang telah menarik dukungan. Golkar beralasan, Emil tidak mempunyai sikap tegas untuk mengumumkan Daniel Mutaqien sebagai cawagubnya.
Golkar
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak PKB duduk bersama.
"Kita mengajak PKB duduk bersama membicarakan langkah strategis. Dengan tidak dulu membicarakan orang, tapi membicarakan dulu platform, kemudian juga jumlah partai pengusungnya, sehingga kecukupan itu nanti melahirkan kesepakatan," kata Dedi di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan.
Dedi mengatakan kalau tergesa-gesa membicarakan kandidat, bisa saja tidak terjalin kesepakatan antara dua belah pihak, dan akhirnya saling meninggalkan satu sama lain.
"Maka, sebelum mendeklarasikan orang semestinya kan menyepakati dulu siapa yang akan maju. Ini yang akan dilakukan," ujar Dedi.
Dedi mengatakan kalau Golkar dan PKB berkoalisi, jumlah kursi sudah cukup untuk mengusung pasangan kandidat. Namun, kata dia, tentu aja tetap membuka pintu koalisi dengan partai lain.
"Pada hari ini saya sampaikan pada PKB mari sama-sama kita bicarakan Pilgub Jawa Barat. Cukup, Golkar- PKB sudah 23 , tapi kan tidak PKB saja, bisa PDIP, Demokrat , PPP juga bisa bergabung, mari kita bicarakan bersama," tutur Dedi.
Dedi mengatakan setiap partai tentu ingin menjaga marwah masing-masing sehingga aspirasi harus dihormati.
Peluang koalisi dengan PDI Perjuangan, kata dia, terbuka lebar.
"Terbuka sekali (peluang koalisi Golkar-PDIP). Dengan siapapun, dengan PDIP, Demokrat, PKB, tapi spesifik PKB hari ini saya ajak bicara lebih awal. PDIP dekat juga," tutur Dedi.
Hingga saat ini, Golkar belum menentukan kandidat.
"(DPP) Belum, nanti baru bahas setelah ini, mungkin hari Kamis atau Jumat. Saya mengajak bicara PKB itu dalam posisi saya bukan Calon Gubernur, tapi sebagai Ketua Partai ingin sama-sama membicarakan agar ada kesejajaran, agar tidak ada yang merasa lebih tinggi dari yang lain," kata Dedi.