Israel Buka Sinagog Baru di Bawah Tanah Masjid Al Aqsa

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 20 Desember 2017 | 14:28 WIB
Israel Buka Sinagog Baru di Bawah Tanah Masjid Al Aqsa
Masjid Al Aqsa. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak berwenang Israel membuka sebuah sinagog (tempat ibadah agama Yahudi) baru di bawah Tembok Ratapan, atau yang juga dikenal sebagai dinding barat Masjid Al Aqsa, Yerusalem.

Yayasan Tembok Barat Israel menyatakan, sebuah sinagog baru telah dibuka sebagai hasil kerja selama 12 tahun di lokasi ini.

Menurut pernyataan tersebut yang dilansir Anadolu Agency, Rabu (20/12/2017), sinagog baru itu memiliki desain interior yang terdiri dari perpaduan antara seni tradisional dan modern dan memiliki sistem penerangan yang langka.

Baca Juga: Ini Foto Jokowi Semasa Jadi Pengusaha Mebel di Solo

Sinagog itu akan dibuka untuk aktivitas ibadah dalam waktu dekat, tulis pernyataan tersebut.

Dalam foto yang dibagikan kepada media, terlihat tempat duduk dalam ruangan-ruangan kecil dan sempit di dalam sinagog.

Yayasan-yayasan dan institusi Islam di Yerusalem dalam beberapa pernyataan sebelumnya telah memprotes penggalian terowongan yang dilakukan oleh Israel di bawah Masjid  Al Aqsa.

Ketua Delegasi Tinggi Islam yang juga Khatib Masjid Al Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri sebelumnya menyatakan, tembok Buraq adalah dinding barat Masjid Al Aqsa dan wakaf Islam dan akan tetap menjadi seperti itu hingga hari kiamat.

“Sinagog yang dibangun Israel sejak 1967 tidak memiliki sejarah. Karena itu, struktur-struktur baru ini tidak memberikan latar belakang sejarah untuk kekuatan pendudukan," kata Sheikh Sabri.

Baca Juga: Menag Minta Umat Hargai Beda Pendapat Soal Ucapan Natal

Sejak tahun 2003, pemerintah Israel membawa pemukim Yahudi ke halaman Masjid Al Aqsa di bawah perlindungan polisi, dan terkadang menerapkan batas usia bagi umat Muslim untuk masuk ke masjid.

Sejumlah organisasi dan politisi radikal Israel menyerukan agar Haram al-Sharif juga dibuka untuk kegiatan ibadah mereka. Mereka percaya bahwa ada sebuah kuil Yahudi yang telah hancur dua kali di sana.

Masjid Al Aqsa yang terletak di Yerusalem adalah kiblat pertama bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi melakukan ekskavasi karena percaya adanya sisa reruntuhan dari Kuil Sulaiman di bawah Kompleks Masjid Al Aqsa. 

Pembukaan sinagog baru itu juga menambah tegang situasi konfilik Israel-Palestina. Kekinian, hubungan kedua negara kembali tegang setelah Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Rabu (6/12) dua pekan lalu.

Deklarasi Trump itu disambut aksi protes di Palestina maupun banyak negara lain yang tak jarang berakhir bentrok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI