'Hujan Batu', Hadiah Natal dari Sinterklas untuk Militer Israel

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 20 Desember 2017 | 10:55 WIB
'Hujan Batu', Hadiah Natal dari Sinterklas untuk Militer Israel
Warga Kristen Palestina memakai pakaian Sinterklas ikut aksi protes dan melempari militer Israel memakai batu, 19 Desember 2017. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam menghalau aksi protes yang dilakukan masyarakat Palestina, tentara Israel dilaporkan mengunakan peluru tajam.

Aksi-aksi protes itu juga diikuti oleh semua warga dan faksi politik di Palestina. Kaum Islamis, Kristen, Komunis, Pan-Arabisme, Nasionalis, tumpah ruah ke jalan-jalan melakukan aksi yang tak jarang berakhir bentrokan berdarah.

Uniknya lagi, dari pendemo kalangan Kristen Palestina, turut memakai busana ala Santa Klaus atau Sinterklas.

Berpakaian serba merah dan memakai janggut buatan, pendemo yang memakai baju Sinterklas itu turut melempari militer Israel memakai batu.

Baca Juga: Borneo FC Turunkan Pemain Muda dan Pemain Asing di Piala Presiden

Sebelumnya, umat Kristen Palestina juga menyatakan tak bakal mengadakan festival memeringati Hari Natal 2017 sebagai bentuk protes terhadap deklarasi Trump.

Bahkan, mereka menyatakan tidak bakal ada festival untuk merayakan Hari Natal di Nazareth—wilayah tempat Yesus Kristus lahir dan tumbuh kembang—pada tahun 2017 ini.

Ali Salam, seorang muslim yang menjadi Wali Kota Nazareth, menegaskan warganya tak mau membuat pesta Natal sebagai bentuk protes terhadap deklarasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Warga Kristen Palestina memakai pakaian Sinterklas ikut aksi protes dan melempari militer Israel memakai batu, 19 Desember 2017. [AFP]

"Kami sudah merencanakan sejumlah acara artistik untuk merayakan Natal bersama tahun ini. Ada festival, juga pasar Natal yang meriah. Tapi akhirnya, kami semua memutuskan untuk tak jadi melaksanakan pesta sebagai bentuk protes terhadap Trump," tegas Wali Kota Ali Salam seperti dilansir The Times of Israel, Jumat (15/12).

Baca Juga: Jelang Sidang, KPK: Setnov Bisa Respons Pertanyaan dan Menulis

"Identitas dan keyakinan kami tidak untuk diperdebatkan," tegas Salam. "Tapi, keputusan (deklarasi Trump) telah merenggut kebahagiaan kami dalam Natal tahun ini, dan membuat kami membatalkan seluruh festival," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI