Dua bulan belakangan, sebanyak 150 orang di antara pencari suaka itu telah masuk dan tinggal di dalam kantor Rudenim. Salah satunya perempuan hamil berusia 37 pekan.
Rudenim, ujar Monita, sering disalahkan masyarakat sekitar karena tak sanggup menampung para pencari suaka yang terlantar di trotoar.
Untuk meminta mereka masuk ke dalam pun tak memungkinkan dengan kapasitas Rudenim yang terbatas.
“Sekarang juga sudah melebihi kapasitas,” katanya.
Baca Juga: MU Lakoni Perempat Final Piala Liga, Akankah Mkhitaryan Bermain?
Selain di Rudenim, pemerintah juga menampung 921 pencari suaka di Community House di Tangerang Selatan, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat
Untuk penanganan lebih lanjut, pemerintah telah berkoordinasi dengan International Ogranization for Migration (IOM) sebagai fasilitator para pengungsi.