Niat Penggal Kepala Ala Isis, Lelaki Ini Dibui 28 Tahun

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 20 Desember 2017 | 07:26 WIB
Niat Penggal Kepala Ala Isis, Lelaki Ini Dibui 28 Tahun
Ilustrasi bendera ISIS. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang lelaki warga negara bagian Massachusetts dijatuhi hukuman penjara 28 tahun karena berkomplot mendukung kelompok militan ISIS untuk menyerang polisi serta memenggal kepala seorang penulis daring tahun 2015, yang menyelenggarakan sayembara "Menggambar Muhammad".

Lelaki yang bernama David Wright (28) itu diputuskan bersalah pada Oktober lalu atas dakwaan melakukan kejahatan membuat rencana bersama paman dan satu temannya untuk berangkat ke New York dengan niat memenggal kepala penulis daring konservatif, Pamela Geller.

Ketiga orang itu tidak jadi pergi karena paman Wright, Usamaah Rahim, kehilangan kesabaran dan mengatakan kepada para perencana serangan bahwa ia ingin membunuh para petugas penegak hukum di Massachusetts.

Agen-agen intelijen mendengar pembicaraan tersebut dan ketika polisi mendekati Rahim di tempat parkir sebuah toko serba ada untuk meminta keterangan dari lelaki itu, pihak berwenang mengatakan bahwa Rahim menusuk mereka dengan sebuah pisau dan kemudian ia ditembak hingga tewas.

Baca Juga: Putus Asa, Gerombolan ISIS di Irak Menyerahkan Diri

Wright tidak hadir namun ia divonis bersalah karena merencanakan serangan New York serta menghilangkan barang bukti.

Para jaksa menginginkan agar Wright dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Dalam persidangan yang sebelumnya berlangsung dalam waktu lima minggu, Wright mengaku bahwa ia hidup dalam "dunia fantasi" dan bahwa rencananya itu sekedar main-main. Ia mengatakan dirinya tidak pernah berniat menyakiti Geller dan bahwa ia merasa terkejut ketika mendengar Rahim menyerang polisi.

"Saya menentang apa pun yang diperjuangkan dan diwakili ISIS," kata Wright dalam pernyataan yang diselingi tangisan.

"Saya ingin meminta maaf kepada para penegak hukum karena kata-kata saya telah membahayakan mereka."

Baca Juga: Polisi Tangkap Terduga Teroris Terkait ISIS di Jatim

Wright juga meminta maaf kepada keluarganya dan Geller.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI