Suara.com - Wakil Menteri Luar Negeri A. M. Fachir membuka pameran koleksi foto hitam putih sebagai salah satu rangkaian Hassan Wirajuda Award 2017 yang diselenggarakan di Grand Sahid Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Dia mengatakan salah satu tugas Kementerian Luar Negeri melindungi warga negara Indonesia dimana pun berada.
Fachir mengatakan foto-foto yang ditampilkan merupakan gambaran dari pertanggungjawaban terhadap masyarakat dan negara.
"Kita ingin menampilkan, memberikan penjelasan apa yang dikerjakan sekaligus memberikan penghargaan kepada semua yang sudah berbuat, pertanggungjawaban Kementerian Luar Negeri," katanya.
Melalui pameran foto ini, publik diharapkan mengetahui dinamika dan kompleksitas isu perlindungan WNI di luar negeri.
Di tengah pidato, dia menceritakan beberapa kisah dalam bertugas sebagai perwakilan Kementerian Luar Negeri.
Tugas pertamanya mengevakuasi warga Indonesia di Iraq. Menempuh jarak ribuan kilometer melalui jalur darat. Waktu itu situasinya setelah Perang Teluk I.
"Penugasan pertama saya di Iraq, Baghdad. Kebayang, setelah perang Teluk pertama. Mengungsikan orang dari Kuwait ke Baghdad, kemudian ke Indonesia. Nah, satu perjalanan saja 3.500 kilo (kilometer). Jalan darat, membawa orang (TKI)," tutur Fachir.
Dia juga menceritakan kisah berikutnya ketika ditugaskan di Malaysia. Persoalan di sana juga kompleks.
"Kemudian penugasan saya berikutnya, juga menangani orang di Malaysia. Bayangkan sekian juta warga kita yang harus ditangani di sana, memberikan pelayanan dan perlindungan," kata dia.
Fachir pernah diutus ke Mesir ketika Presiden Mesir lengser. Fachir ditugaskan membawa 2.400 warga dalam waktu kurang dari dua minggu.
"Berikutnya penugasan saya, jadi duta besar di Mesir. Waktu Hosni Mubarak jatuh. Kemudian kita harus memulangkan sebagian dari warga kita, 9 hari memulangkan 2.400 warga kita," kata dia.
Fachir teringat ketika mengupayakan pembebasan Satinah yang terancam hukuman mati di Arab Saudi karena diduga membunuh majikan.
"Nah, terakhir waktu saya tugas di Saudi, antara lain yang terkenal waktu itu, menyelamatkan Satinah," katanya.
"Misi kita, mereka berhasil. Dari mereka yang bekerja di rumah-rumah sampai ekspatriat, semua kita berikan pelayanan," Fachir menambahkan.
Pemerintah mengharapkan masyarakat di luar negeri tergugah dan berperan serta melindungi WNI.
"Perlindungan adalah salah satu dari tugas negara melalui Kementerian Luar Negeri dan perwakilan-perwakilannya di luar negeri," katanya.
Fachir mengatakan peran Kementerian luar negeri ada empat poin.
"Sebenarnya tugasnya ada empat ini, 4P, memberikan pelayanan, memberi Perlindungan, melakukan Pembinaan, dan melakukan Pemberdayaan," katanya.
TKI merupakan warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri menjadi tanggungjawab. Kemenlu selalu berusaha meningkatkan pelayanan dan berkontribusi untuk memenuhi 4P.
"Karena mereka itu aset kita semua," katanya. (Handita Fajaresta)