Golkar Jateng Minta Airlangga Jadi Ketua Umum Cuma Sampai 2019

Selasa, 19 Desember 2017 | 17:22 WIB
Golkar Jateng Minta Airlangga Jadi Ketua Umum Cuma Sampai 2019
Politisi partai Golkar Airlangga Hartanto saat menghadiri konferensi pers pernyataan sikap politik dukungan dari organisasi sayap Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) dan organisasi Majelis Da'wah Islamiyah (MDI) Golkar di Jakarta, Kamis (30/11).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa tengah meminta agar masa kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar hanya sampai 2019.

"Kita sudah sampaikan pandangan umum DPD Jateng. Pertama kita mendukung dan memilih Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum masa periode 2017-2019," kata Ketua DPD Golkar Provinisi Jawa Tengah Wisnu Suhardono di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Selasa (19/ 12/2017).

Wisnu mengatakan, Musyawarah Nasional Luar Biasa yang digelar hari ini hingga besok, hanya mencari Ketua Umum untuk menggantikan Setya Novanto yang sudah menjadi terdakwa kasus korupsi KTP elektronik.

"Kan Munaslub melanjutkan periode yang sisanya (Setya Novanto)," ujar Wisnu.

Baca Juga: Muladi dan Akbar Ingin Airlangga Terpilih Jadi Ketum Golkar

Wisnu tidak mau tahu dengan usulan sejumlah DPD, termasuk Jawa Barat yang menginginkan kepemimpinan Airlangga hingga hingga 2022. Kata Wisnu, pihaknya hanya mengacu pada aturan yang ada.

"Biar saja (usulan lima tahun). Kan kita ikutin aturan saja. Munaslub ya munaslub. Rapimnas tahun depan lagi, boleh dievaluasi lagi. Tapi yang namnanya Munaslub melanjutkan sisa daripada periode hasil Munas atau Munaslub lalu," tutur Wisnu.

Ia berpandangan sisa kepengurusan Novanto yang tingga 1,5 tahun bisa menjadi kesempatan buat Airlangga untuk menunjukkan prestasi. Apabila kepengurusannya sampai 2019 itu bagus, maka dimungkinkan terpilih kembali pada Munas 2019.

"Kita mengevaluasi kepemeimpinan ini seperti apa. Kalau berhasil nggak usah dievaluasi munas 2019 juga jadi lagi. Gitu dong, pasti dipilih lagi kalau berprestatsi. Tunjukkan dulu dong prestasinya," kata Wisnu.

"Pandangan yang sama dengan kita antara lain Papua, Jawa Timur. Itu sikapnya nggak "bersayap" tu 2019. Yang lain bersayap, itu hak-haknya mereka dong. Kalau kita konsisten saja. Tadi Sultra bersayap, Bali juga, Jabar nggak nyebut periode malah. Mungkin nggak enak kan menunggu rekom," Wisnu menambahkan.

Baca Juga: Airlangga Diminta Bongkar Kepengurusan Golkar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI