"Kalau ingin melakukan perbaikan, perubahan, kita tetapkan, sepakati untuk bisa efektif perubahan itu memang sebaiknya membutuhkan waktu yang agak panjang," kata Akbar.
Sebagian DPD Partai Golkar tingkat Provinsi dalam pandangan umum menginginkan agar Airlangga hanya meneruskan sisa kepengurusan Setya Novanto, yaitu hingga 2019. Sedangkan sebagian lagi berharap hingga 5 tahun.
Menurut Akbar, dua tahun ke depan Golkar harus fokus pada Pilkada dan Pileg serta Pilpres. Jangan sampai fokus Golkar terbagi antara Pemilu dan pergantian Ketua Umum baru lagi.
"Untuk dua tahun ke depan kita kan fokus Pilkada, Pilpres, tapi agenda kita kan tidak hanya itu saja, agenda kita kan ke depan, di atas itu. Kalau agenda kita setidaknya 2018-2019, seyogyanya sebaiknya waktu untuk kepengurusan ini bisa sampai lima tahun ke depan," ujar Akbar.