Ical Pasrahkan Struktur DPP Golkar Kepada Airlangga

Selasa, 19 Desember 2017 | 13:21 WIB
Ical Pasrahkan Struktur DPP Golkar Kepada Airlangga
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Kamis (16/11).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak ingin berspekulasi mengenai kemungkinan perombakan struktur DPP Partai Golkar di kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Kata Aburizal, setelah dikukuhkan sebagai Ketua Umum dalam forum Musyawarah Nasional Luar Biasa, maka kewenangan ada di tangan Airlangga untuk lakukan revitalisasi kepengurusan.

"Terserah Airlangga, itu kan nanti, sekarang melanjutkan kepengurusan yang lama dulu, baru kemudian nanti diberikan wewenamg kepada Ketum untuk lakukan revitalisas," kata Aburizal di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Selasa (19/ 12/2017).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. Menurut dia, sebagai Ketua Umum, Airlangga pasti sudah tahu langkah-langkah perubahan apa yang akan dilakukan dalam kepengurusannya.

Baca Juga: Aburizal Bakrie: Paling Bagus, Novanto Serahkan Diri

Menurut Idrus, Airlangga menjadi Ketua Umum tentunya menginginkan kepemimpinannnya berhasil dan adanya peningkatan kinerja, serta
menginginkan mesin politik partai bisa berjalan dengan baik.

"Karena iru di dalam rapat pleno 13 Desember lalu kita membuat satu rekomendasi supaya Munaslub ini memberikan mandat sepenuhnya kepada Airlangga sebagai Ketum DPP Golkar. Ditetapkan munaslub ini untuk melakukan revitalisasi sesuai dengan kebutuhan untuk menjamin kinerjanya semakin baik," ujar Idrus.

Perlunya Perubahan Struktur

Berbeda dengan Aburizal dan Idrus, politikus Partai Golkar Ahmad Dolly Kurnia mengatakan salahsatu indikator keberhasilan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar adalah adanya perubahan pada struktur dan kultur di DPP Partai Golkar.

"Jadi indikator pertama perubahan itu ada dua. Pertama produk konseptual dari munas ini, rekomendasi-rekomendasi apa yang dikeluarkan. Kemudian perubahan anggaran dasar seperti apa yang terjadi. Tapi konkritnya wujud perubahan itu di kepengurusan," kata Dolly.

Baca Juga: Terkait Setnov, KPK Periksa Aburizal Bakrie

Dolly menjelaskan, Munaslub yang tengah berlangsung hari ini adalah momentum bagi Golkar memulai kepengurusan baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI