Sesudah membuat surat itu, Kholili menuturkan ia berpisah dengan Siti. Sebab, Siti memutuskan bekerja ke daerah lain.
”Tapi itu juga cuma sebulan, setelahnya dia pulang lagi,” tukasnya.
Namun, Kholili tak mengungkapkan apa persis sifat dirinya yang dipersoalkan Siti dalam surat tersebut. Ia justru balik menuding mendiang istrinya itu kerapkali mengarang cerita berbeda untuk diberitahukan ke orang lain.
”Ah dia (Siti) beda-beda kalau cerita. Ke orang beda ceritanya, ke saya juga beda cerita,” imbuhnya.
Baca Juga: Golkar "Ceraikan" Ridwan Kamil, Apa Kata Dedi Mulyadi?
Kholili mengklaim, dirinya tak pernah melakukan kekerasan terhadap Siti kecuali saat membunuh, memutilasi, dan membakar jasad Siti.
”Saya mah nggak pernah ’main tangan’ sama istri. Enggak pernah main tangan. Baru ini saja. Selama ini, saya banyak memendam perasaan amarah saya, biar tenang,” ungkapnya.
Adapun isi dua pucuk surat yang diklaim Kholili ditulis istrinya sebagai berikut:
”Pengen pulang ke rumah tapi malu sama keluar. Malu juga sama tetangga. Punya suami tapi gak tinggal bareng. Pikirannya passti banyak yang negatif.”
Sedangkan, surat lainnya tertulis:
Baca Juga: Diplomat Inggris Diperkosa dan Dicekik sampai Tewas di Lebanon
“Yah, bunda pamit aja ya… Udah capek ngadepin sifat kamu. Kamu lebih sayang mereka ketimbang aku.”