Suara.com - Kelompok Hamas Palestina menyerukan agar semua pihak menolak kedatangan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence ke kawasan itu.
Pence, seperti dilansir Anadolu Agency, bakal berkunjung ke Palestina pada Rabu (20/12/2017) pekan ini. Ia diutus Presiden Donald Trump setelah deklarasi AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel memicu kecaman di Palestina dan negara-negara lain.
Anggota Polit Biro Hamas Hussam Badran dalam pernyataannya mengatakan, kunjungan Pence itu akan “menjadi tantangan bagi penduduk kami”.
Badran mengajak warga Palestina agar “mulai mengunjuk rasa dan menentang pasukan Israel di setiap titik, khususnya di sekitar Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.”
Pence diperkirakan akan mendatangi Tembok Ratapan di Yerusalem, yang dikenal sebagai Tembok Al-Buraq bagi pemeluk Muslim.
Umat Muslim menghitung tembok itu sebagai bagian dari halaman Masjid Al-Aqsa, yang menjadi tempat suci ketiga agama Islam.
Setelah Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel 6 Desember lalu, pejabat-pejabat Palestina termasuk Presiden Mahmoud Abbas membatalkan pertemuan mereka dengan Pence.
Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina, seiring harapan warga Palestina agar Palestina Timur yang sekarang diduduki Israel pada akhirnya akan berfungsi sebagai ibu kota Palestina.