Suara.com - Perempuan diplomat Inggris Rebecca Dykes ditemukan tak bernyawa di pinggiran ibu kota Beirut, Lebanon.
Aparat kepolisian setempat mengungkapkan, jasad Dykes ditemukan di dekat jalan tol di timur laut distrik Metn, pada Sabtu (16/12) pagi.
Hasil autopsi menunjukkan benar adanya bahwa jasad tersebut milik diplomat berusia 30 tahun tersebut.
Departemen Luar Negeri Inggris juga mengkonfirmasi kematian Dykes, dan menyebut bahwa pihaknya telah menghubungi otoritas Lebanon.
Baca Juga: Kaesang Jadi "Sales Game" di Mal, Warganet Protes Keras
Media Lebanon yang dilansir Anadolu Agency, Senin (18/12/2017), melaporkan bahwa hasil autopsi menunjukkan Dykes telah diperkosa sebelum akhirnya dicekik hingga tewas.
Penyelidikan atas kasus ini masih berlangsung hingga saat ini.
Sebelum bekerja untuk departemen pembangunan internasional di Beirut sejak Januari 2017 sebagai manajer program dan kebijakan, Dykes juga pernah bertugas di Irak dan Libya.
Polisi Lebanon memastikan pembunuhan itu tak bermotif politik, melainkan kriminalitas umum, yakni pemerkosaan disertai penghilangan nyawa korban.
Baca Juga: Ramos: "Ronaldo Legenda, Salah Satu yang Terbaik"
Keluara Dykes di Inggris mengungkapkan sangat terpukul setelah mendapat informasi tersebut.
"Kami sangat terpukul atas kematian Dykes. Kami akan melakukan semua hal untuk memahami ini. Kami juga meminta media-media massa menghormati privasi mendiang dan keluarga," tutur juru bicara keluarga Dykes.
Duta Besar Inggris untuk Lebanon Hugo Shorter menyatakan turut berbela sungkawa atas kematian Dykes.
"Semua perwakilan Inggris di Lebanon terkejut dan sangat sedih mendengar Dykes meninggal seperti ini. Kami memberikan dukungan kepada keluarga. Kami juga sudah meminta otoritas Lebanon mengungkap kasus ini," tuturnya.