Suara.com - Nazareth, kota Arab Israel tempat Yesus diperkirakan telah dinaikkan, akan merayakan Natal seperti biasa. Hal ini diumumkan wali kotanya yang menyangkal bahwa perayaan tersebut akan dibatasi untuk memprotes keputusan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Beberapa hari lalu, seorang juru bicara kota mengatakan akan ada beberapa luka dalam perayaan tersebut untuk memprotes keputusan Presiden Donald Trump tentang Yerusalem, yang membuat marah warga Palestina dan juga sekutu AS di Timur Tengah dan seluruh dunia.
Walikota Ali Salam mengatakan kepada Reuters dikutip Al Arabiya bahwa tiga penyanyi yang telah melakukan pertunjukan tidak akan muncul. Dia tidak memberikan alasan untuk ketidakhadiran mereka, namun mengatakan bahwa perayaan tersebut tetap akan berjalan seperti biasa.
"Saya tidak tahu mengapa orang berpikir bahwa tidak ada perayaan. Semuanya, kecuali tiga penyanyi yang tidak akan datang, akan diadakan seperti biasa. Kami sudah menyambut 60.000 orang ke kota hari ini," kata Salam.
Baca Juga: Lima Orang Anggota ISIS Ditangkap di Nazareth
Nazareth, kota Arab terbesar di Israel dengan populasi 76.000 Muslim dan Kristen, adalah salah satu focal point Holy Land yang akan merayakan Natal secara resmi pada Sabtu malam (23/12/2017) mendatang.