Begini Protes Wartawan Myanmar Atas Penangkapan Wartawan Reuters

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 17 Desember 2017 | 01:09 WIB
Begini Protes Wartawan Myanmar Atas Penangkapan Wartawan Reuters
Pengungsi Rohingya. [Anton Raharjo/Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketika ditanya tentang "kampanye hitam" para wartawan lokal, ia berkata, setiap orang dapat menyampaikan perasaan-perasaannya. Tekanan dari berbagai negara Kedua wartawan itu menghilang pada Selasa (12/12/2017) malam, setelah diundang makan bersama perwira polisi di pinggiran Yangon, kota terbesar di Myanmar.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillersen, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Parlemen Eropa Antonio Tajani dan para pejabat pemerintah dari Inggris, Kanada, Bangladesh dan Swedia telah menyerukan pembebasan mereka.

Kedua wartawan itu bekerja di Reuters untuk meliput sebuah krisis yang menimpa 655.000 Muslim Rohingya. Mereka melarikan diri dari penumpasan militer yang bengis terhadap para militan di negara bagian Rakhine.

Kementerian Informasi menyatakan kedua wartawan tersebut telah "secara ilegal memperoleh informasi dengan tujuan membaginya ke media asing", dan menyiarkan sebuah foto keduanya yang sedang diborgol. [Antara]

Baca Juga: Gara-gara Ini, Dua Wartawan Reuters Ditangkap di Myanmar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI