Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Dave Laksono mengapresiasi langkah terdakwa kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP, Setya Novanto yang sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR RI. Menurutnya, Novanto sudah menunjukkan sikap kenegarawanan dan ksatrianya kepada publik.
"Luar biasa, karena banyak kegaduhan di internal Golkar terjadi itu terjawab lah dengan dia mengundurkan diri. Ini menujukkan sikap negarawan dan satria," katanya dalam diskusi bertajuk 'Setnov Effect' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2017).
Dave mengatakan apa yang dilakukan oleh Novanto tersebut perlu diapresiasi oleh publik. Karena itu, sebagai bentuk konkret apresiasi Golkar terhadap Novanto, Golkar akan memberikan bantuan hukum kepada Novanto.
"Ya, Ini yang harus kita apresiasi dan partai Golkar harus melakukan pembelaan lewat jalur-jalurnya. Maksudnya itu, bukan kita menekan pemerintah, hakim, polisi, tapi justru kita mendukung agar dibuka semua permasalahan. Jangan semua dibebankan ke satu titik, Pak Setya Novanto, jangan hanya Golkar yang kena," kata Dave.
Baca Juga: Pengacara Setya Novanto Siap Lawan KPK
Hal itu disampaikan Dave karena dalam surat dakwaan Novanto, Jaksa penuntit umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi menghilangkan nama-nama politisi dari partai PDI Perjuangan seperti Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Gubernur Jawa Timur Ganjar Pranowo, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Padahal ketiga nama tersebut muncul dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto.
"Nah kenapa pada dakwaan kemarin hilang nama-nama tersebut. Sementara di media terus disebarluaskan nama-nama tersebut yang menerima sejumlah uang segini, segitu. Itu hilang. Jadi Kita minta agar ini diberlakukan seadil-adilnya," katanya.
"Makanya harus dibuka semuanya kalau mau negara ini dibilang bersih dari korupsi, jujur, transparan, ya buktikan lah di persidangan ini. Jadi jangan ada tutup-tutupan," kata Dave.