Di Tepi Barat, militer Israel mengatakan sekitar 2.500 warga Palestina mengambil bagian dalam kerusuhan dengan menggulingkan ban-ban terbakar, melempari para tentara dan polisi perbatasan dengan batu-batu.
Israel merebut Yerusalem timur, yang dipenuhi dengan tempat-tempat ibadah kalangan Yahudi, Muslim dan Kristen, dari Jordania pada perang 1967. Israel kemudian mencaplok wilayah itu, langkah yang tidak disetujui masyarakat internasional.
Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya di masa depan. Para pemimpin Palestina mengatakan pengakuan Trump atas Yerusalem itu sebagai masalah serius terhadap proses perdamaian, yang hampir mati. [Antara]
Baca Juga: Ini Penjelasan BMKG Soal Gempa di Selatan Pulau Jawa