Suara.com - Sebagian besar masyarakat, mungkin baru saja terlelap tidur ketika gempa mengguncang sebagian besar wilayah di Pulau Jawa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa bumi tektonik berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) terjadi pada Jumat (15/12/2017) pukul 23.47 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi dengan koordinat episenter pada 7,75 lintan selatan (LS) dan 108,11 bujur timur (BT).
Pusat gempa tepatnya berlokasi di darat pada jarak enam kilometer arah tenggara Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, pada kedalaman 107 kilometer.
Baca Juga: Gempa Bumi, Warga Pangandaran Mengungsi ke Dataran Tinggi
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi, pada Sabtu dini hari (16/12/2017) mengumumkan berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di berbagai daerah.
Mulai dari Jakarta, Bandung, Depok, Kebumen, hingga Yogyakarta.
Hingga hari Sabtu, pukul 01.05.39 WIB, hasil monitoring BMKG, telah menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak tiga kali dengan kekuatan terbesar 3,4 SR.
BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami tidak lama setelah terjadinya gempa.
Peringatan dini tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di sejumlah wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
Baca Juga: RSUD Banyumas Rusak Parah Akibat Gempa, 56 Pasien Dipindahkan
Menurut hasil pemodelan yang dilakukan oleh BMKG, gempa bumi tersebut berpotensi tsunami di selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.