Suara.com - Polda Metro Jaya akan mengawasi aksi akbar 3 juta orang menolak pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2017).
Polisi memastikan bakal mengamankan aksi yang dinisiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, karena estimasi jumlah pesertanya melebihi jumlah serial aksi anti-Ahok.
"Surat pemberitahuan sudah masuk dan tembusan ke Mabes Polri. Acara rencananya dilaksanakan mulai subuh dari Masjid Istiqlal dan selesai jam 12.00 siang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (15/12/2017).
Baca Juga: Toyota Siap Ekspor Yaris dan Vios EURO 6 dari Indonesia, Tapi...
Dia mengatakan, MUI sebagai penyelenggara aksi telah berkomunikasi dengan aparat keamanan untuk kelancaran acara.
Aparat Kepolisian akan mengamankan unjuk rasa di semua titik, mulai dari Masjid Istiqlal hingga kawasan silang Monas. Termasuk, mengatur arus lalu lintas yang diperkirakan akan macet, sehingga akan ada pengalihan arus di kawasan Monas dan sekitarnya.
"Kami amankan semua titik. Arus lalu lintas menuju ke sana juga situasional. Kemungkinan ada pengalihan arus ya dialihkan," terangnya.
Dalam pengamanan aksi akbar itu, Polri akan mengerahkan puluhan ribu personel. Aparat akan disebar di sejumlah titik, mulai dari Monas dan Masjid Istiqlal.
"Ada 20.000 lebih personel. Untuk objek vital juga akan kami amankan," tuturnya.
Baca Juga: Istri Tulis Surat Sebelum Dimutilasi, Kholili: Dia Suka 'Ngarang'
Sebelumnya, Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin mengajak negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Mesir serta negara-negara di Teluk untuk bersatu padu melawan bentuk-bentuk penjajahan dan adu domba yang selama ini dilakukan oleh Amerika Serikat.