Suami Mutilasi Istri: Siti Desak Saya Harus Beli Mobil Bulan Ini

Jum'at, 15 Desember 2017 | 17:24 WIB
Suami Mutilasi Istri: Siti Desak Saya Harus Beli Mobil Bulan Ini
M Kholil bersama Siti Saadah saat masih hidup, dan buah hati mereka. [Facebook/Yuni Rusmini]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Muhamad Kholili alias Entong (23), laki-laki yang tega memutilasi dan membakar istrinya sendiri—Siti Saadah alias Sinok alias Nindy—mengungkapkan dirinya tak berniat membunuh pasangan hidupnya tersebut.

Namun, Kholili mengklaim, dirinya sudah tak sanggup menghadapi ocehan sang istri setiap keributan karena meminta dibelikan mobil.

”Ya sudah lama sih mintanya, dua bulan lalu. Malah ada targetnya. Dia nargetin Desember ini harus beli mobil,” tutur Kholili kepada Suara.com di sel tahanan Mapolres Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12/2017).

Baca Juga: Disuntik Vaksin Difteri, Sandiaga: 'To lead is to Give Examples'

Kholili mengakui, dirinya sudah kali berulang “menawar” permintaan Sinok. Ia selalu menawarkan kepada sang istri untuk menyewa mobil saja alih-alih membeli.

Ternyata, kata Kholili, usulannya itu justru membuat Siti bertambah marah dan menghinanya dan orang tuanyanya.

“Ya bagaimana mas, saya ini bekerja Cuma menjadi OB (office boy; pesuruh kantor). Gaji saya Rp3,8 juta, tak bisa membeli mobil. Saya sudah bilang, ngerental mobil saja. Kalau dia mau kemana-mana, ngerental mobil saja,” tuturnya.

Ia mengungkapan, juga masih memunyai tanggungan biaya kredit sepeda motor sehingga semakin mustahil kalau harus mengkredit mobil.

“Kami ngredit motor Kawasaki Ninja dua tak mas,” ungkapnya.

Baca Juga: Ditemukan! Surat Siti Saadah yang Dimutilasi dan Dibakar Suaminya

Muhamad Kholili yang membunuh, memutilasi serta membakar sang istri, Siti Saadah alias Sinok alias Nindy, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. [Suara.com/Agung Sandy Lesmana]

Setiap kali terlibat percekcokan karena urusan ingin membeli mobil, Kholil mengklaim berupaya meredam ketegangan dan memberi pengertian kepada Siti.

”Saya sudah berulang kali mas bilang ke dia. ’Kan pendapatan saya cuma segini’ tapi dia bilang ’kamu harus cari kerja sampingan, nyuci mobil kek, apa kek’,” jelasnya.

Perseteruan itu akhirnya memuncak pada Senin (4/12) pekan lalu. Hari itu, Kholili mengakui bertengkar dengan sang istri.

Pertengkaran mulut tersebut berlanjut pada aksi kekerasan. Kholili mengklaim lehernya dicekik Siti. Ia berontak dan balas dua kali memukul leher Siti.

Akibat pukulan Kholili, Siti jatuh terkapar. Kaget, Kholili sempat memeriksa nafas dan detak jantung Siti, tapi ternyata semua sudah terhenti.

"Saya kalap pak. Saya lalu tutup mulutnya memakai lakban,” tukasnya.

Selang sehari, Selasa (5/12), Kholili memutuskan memutilasi tubuh sang istri menjadi tiga bagian: kepala, badan, dan kaki menggunakan golok.

Kholili membuang kepala dan kaki Siti ke daerah Tegalwaru. Sementara badan Siti dibuang di Desa Ciranggon.

Takut ketahuan, pada hari berikutnya, Rabu (6/12), Kholili kembali mendatangi tempat ia membuang Siti. Ia membakar seluruh bagian tubuh sang istri.

Wakapolres Karawang Komisaris M Rano Hadianto mengatakan, aparat kepolisian mulai mengungkap kasus pembunuhan sadis itu pada Kamis (7/12) pekan lalu dan pelakunya baru diketahui pada Selasa (12/12).

“Pelaku sempat datang ke RSUD dan berpura-pura mengakui kehilangan istrinya. Dari situ kami curiga,” tuturnya.

Setelah polisi meminta keterangan Kholili, Hadianto mengatakan terdapat sejumlah kejanggalan. Polisi lantas mencecar, dan akhirnya Kholili mengakui perbuatannya.

Pihak kepolisian menyita sejumlah barang bukti alat kejahatan serta barang bukti lainnya yang terkait dengan korban.

Atas perbuatannya itu, pelaku diancam Pasal 340 dan 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau penjara sementara selama 20 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI